Imbas kenaikan NJOP DKI Jakarta ke beragam sektor ekonomi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) DKI Jakarta 19,54% yang tiba-tiba saja terjadi tanpa adanya pemberitahuan kepada para pelaku usaha dinilai memberikan dampak di berbagai sektor industri.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Asosiasi Penggusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja melalui pesan singkat kepada Kontan.co.id, Kamis (5/7).

Menurut Shinta imbas yang diterima sektor ekonomi akibat kenaikan NJOP ini beragam. Kebanyakan sektor yang dirugikan adalah sektor usaha yang berada di gedung.


“Perkantoran mulai banyak yang kosong karena sekarang modelnya virtual office atau co-working space, apartemen pun begitu, mal-mal dan pusat perbelanjaan mulai sepi,” kata Shinta.

Shinta menambahkan bahwa saat ini usaha property juga berdampak akibat kenaikan NJOP ini. Ini karena beberapa lokasi properti yang ada, sebagian dibangun di kawasan yang memiliki nilai NJOP tinggi. “Usaha properti saat ini juga masih lesu,” kata Shinta.

Sinta berharap agar kenaikan NJOP ini seharusnya juga melihat kondisi ekonomi Jakarta, apalagi saat ini sendiri ekonomi Jakarta dinilai masih mengalami kelesuan.

“Menurut kami sebaiknya kenaikan ini juga perlu melihat kondisi ekonomi Jakarta sekarang.” Tutup Shinta.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyebutkan bahwa kenaikan NJOP ini dilakukan karena adanya perubahan fisik lingkungan lahan dari tanah kampung menjadi perumahan / real estate.

Selain itu perubahan fungsi lahan dari tanah kosong menjadi kawasan perdagangan atau apartemen juga menjadi alasan kenaikan NJOP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto