Imbas Mogok Kerja Boeing, Kerugian Spirit Aero Makin Dalam di Kuartal III- 2024



KONTAN.CO.ID - Spirit AeroSystems membukukan kerugian kuartalan yang lebih dalam dan perusahaan menghabiskan cadangan kas, imbas pemogokan karyawan Boeing. 

Spirit mengatakan dalam hasil kuartal ketiganya bahwa mereka telah menarik seluruh pinjaman senilai US$350 juta yang disiapkan ketika Boeing setuju untuk mengakuisisi perusahaan pada bulan Juni, mengonfirmasi laporan sebelumnya dari Reuters.

Perusahaan menyatakan bahwa mereka belum menerima uang muka tunai senilai US$425 juta yang diharapkan dari Boeing berdasarkan nota kesepahaman yang ditandatangani pada bulan April, sehingga hanya memiliki cadangan senilai US$218 juta pada akhir kuartal ketiga setelah pinjaman tersebut ditarik.


Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang uang muka tunai tersebut. 

Baca Juga: Indonesia-India Sepakat Memperkuat Kerja Sama Sektor Pangan

Sebelumnya pada hari Rabu, CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan bahwa tidak ada perubahan pada akuisisi dan integrasi Spirit yang direncanakan.

Spirit yang berkantor pusat di Wichita, Kansas mengatakan bulan ini akan memberlakukan cuti paksa selama 21 hari pada 700 pekerja karena pemogokan selama lima minggu di Boeing menggerogoti uang tunai dan persediaan pemasok. 

Spirit mengatakan cuti paksanya akan berlaku mulai 28 Oktober dan seterusnya dan memperingatkan kemungkinan PHK dan cuti paksa tambahan jika pemogokan Boeing berlanjut. 

Pekerja pabrik Boeing yang mogok memberikan suara pada hari Rabu mengenai kesepakatan upah baru yang diusulkan yang dapat mengakhiri penghentian kerja, meskipun analis memperingatkan bahwa anggota serikat pekerja mungkin menolak kesepakatan tersebut. 

Spirit membukukan kerugian bersih sebesar US$217 juta untuk kuartal ketiga, dibandingkan dengan US$101 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Boeing setuju pada bulan Juli untuk membeli kembali Spirit, yang telah dipisahkan pada tahun 2005, seharga US$4,7 miliar dalam bentuk saham. 

Spirit menegaskan kembali pada hari Rabu bahwa akuisisi Boeing tetap sesuai rencana untuk ditutup pada pertengahan tahun 2025.

Spirit mengatakan backlog-nya pada akhir kuartal ketiga mencapai US$48 miliar, termasuk pekerjaan pada pesawat komersial untuk Boeing dan Airbus.

Baca Juga: Tesla Janjikan Robotaxi Berbayar Dirilis Tahun Depan

Editor: Tri Sulistiowati