Imbas pandemi, Terminal Kijing Kalbar ditargetkan baru rampung pada Maret 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Arif Suhartono mengatakan, pembangunan Terminal (Pelabuhan) Kijing di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat masih terus berjalan.

Lebih lanjut Arif bilang, progres pembangunan pelabuhan Kijing mencapai 80%. Ia mengaku, sebelumnya pembangunan pelabuhan ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2020. 

Namun karena pandemi Covid-19 dan penyesuaian cara kerja dengan mematuhi protokol kesehatan, pembangunan pelabuhan Kijing baru rampung pada triwulan pertama tahun 2021.


“Target rampungnya akhir triwulan pertama tahun 2021, jadi sekitar bulan Maret sudah rampung,” kata Arif dalam diskusi virtual, Selasa (29/12).

Dia menyebut, kehadiran pelabuhan Kijing disambut baik masyarakat sekitar. Bahkan, industri di sekitar kawasan pelabuhan sudah sudah mulai tumbuh. 

Baca Juga: Jadi alternatif pendanaan, Waskita Karya (WSKT) akan divestasi 11 ruas tol ke SWF

Di sisi lain, Arif juga berharap pemerintah ikut serta dalam membantu pembangunan infrastruktur ke kawasan pelabuhan. Mengingat, pembangunan infrastruktur tidak bisa dilakukan secara sendiri – sendiri dan perlu adanya keterkaitan antara satu dan lainnya. 

Salah satu infrastruktur yang diharapkan dapat dibangun adalah akses jalan tol dari Singkawang – Pontianak untuk mendukung keberadaan pelabuhan Kijing.

“Pembangunan infrastruktur tidak bisa sendiri – sendiri, kami membangun pelabuhan Kijing tentunya akan lebih bermanfaat, memberikan dampak maksimal dan optimal apabila ada koneksi. Kami meminta pemerintah untuk dibangunkan akses Singkawang – Pontianak supaya dampak pelabuhan kijing akan memberikan dampak yang optimal,” tutur Arif.

Sebagai informasi, Terminal Kijing merupakan pengembangan dari Pelabuhan Pontianak, yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Terminal Kijing diproyeksikan menjadi kawasan pelabuhan terbesar di Kalimantan, dan akan menjadi salah satu pelabuhan hub di Indonesia.

Selanjutnya: Pengamat menilai perlu infrastruktur yang memadai untuk percepatan pengembangan 5G

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari