KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2024 diproyeksi menyusut imbas jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia, Banjaran Surya Indrastomo memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2024 akan turun menjadi US$ 144,6 miliar. Angka ini turun dibandingkan posisi cadangan devisa Indonesia pada Juli 2024 yang tercatat US$ 145,4 miliar. Menurutnya, penurunan ini dipengaruhi oleh jatuh tempo pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Penurunan cadev pada Agustus terutama didorong oleh pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo di tengah tren penguatan nilai tukar Rupiah," ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Senin (26/8). Hingga akhir tahun nanti, Banjaran menduga cadangan devisa akan tetap tinggi yang didukung oleh pembayaran jatuh tempo utang luar negeri yang relatif minimal, di tengah penguatan nilai tukar Rupiah.
Baca Juga: Indonesia Kembali Diadang Defisit Kembar "Namun demikian, ketidakpastian global dan domestik masih berisiko mendorong pelemahan nilai tukar Rupiah, sehingga risiko tersebut masih perlu dicermati," katanya. Sebaliknya, Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto memperkirakan cadangan devisa Indonesia pada Agustus 2024 akan meningkat menjadi US$ 149 miliar. Ini dipengaruhi oleh kondisi
flow di pasar surat utang negara yang deras dan juga surplus neraca perdagangan. "Dengan kondisi di mana
flow di pasar surat utang negara pada Agustus ini deras dan di sisi lain
trade balance kita surplusnya masih terjaga," kata Myrdal. Myrdal melihat, dengan perkiraan suku bunga The Fed yang bakal dipangkas sebanyak tiga kali, maka cadangan devisa Indonesia pada akhir tahun nanti akan berada pada level US$ 157 miliar.
Sementara, apabila The Fed menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps), maka cadangan devisa Indonesia akan mencapai US$ 153 miliar pada akhir tahun nanti. "Sementara kalau The Fed hanya menurunkan suku bunga satu kali sebesar 25 bps, kita lihat cadangan devisa akan ke level sekitar US$ 151 miliar," katanya.
Baca Juga: Cadangan Devisa Diproyeksi Naik pada Agustus 2024, Ini Kata Ekonomo Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati