KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jor-joran promo murah transportasi online dinilai akan merugikan konsumen. Pasalnya, sejumlah pengguna transportasi online mengaku dipaksa turun ditengah jalan oleh pihak pengemudi lantaran mobilnya melanggar ketentuan ganjil-genap. Salah satunya, Febri P.Soeparta. Pria yang berdomisili di Jakarta mengaku telah dirugikan pengemudi taksi online (taksol) salah satu operator transportasi online, yakni Grab. Dalam keterangannya yang diterima Kontan.co.id, Febri menuturkan, pada 18 Mei 2019 dirinya diminta untuk turun dari taksol yang ditumpanginnya. "Waktu itu saya menuju Kuningan City, Jakarta Selatan dari daerah Kebayoran Baru. Tapi, sampai perapatan Mampang saya dipaksa turun oleh sopir karena nomor plat mobilnya genap. Sementara aturan hari itu ganjil," ungkap Febri, Rabu (22/9).
Imbas promo murah dinilai merugikan konsumen transportasi online
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Jor-joran promo murah transportasi online dinilai akan merugikan konsumen. Pasalnya, sejumlah pengguna transportasi online mengaku dipaksa turun ditengah jalan oleh pihak pengemudi lantaran mobilnya melanggar ketentuan ganjil-genap. Salah satunya, Febri P.Soeparta. Pria yang berdomisili di Jakarta mengaku telah dirugikan pengemudi taksi online (taksol) salah satu operator transportasi online, yakni Grab. Dalam keterangannya yang diterima Kontan.co.id, Febri menuturkan, pada 18 Mei 2019 dirinya diminta untuk turun dari taksol yang ditumpanginnya. "Waktu itu saya menuju Kuningan City, Jakarta Selatan dari daerah Kebayoran Baru. Tapi, sampai perapatan Mampang saya dipaksa turun oleh sopir karena nomor plat mobilnya genap. Sementara aturan hari itu ganjil," ungkap Febri, Rabu (22/9).