Imbas saling balas kenaikan tarif China dan AS, rupiah sentuh Rp 14.445 per dollar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah bergerak di sekitar Rp 14.500 pada pagi ini. Selasa (14/5) pukul  10.00 WIB, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,22% ke level Rp 14.455 per dollar Amerika Serikat (AS). Ini adalah posisi paling lemah rupiah sejak 3 Januari 2019.

Jakarta interbank spot dollar rate (Jisdor) pagi ini melemah 0,57% ke Rp 14.444 per dollar AS. Jisdor pun berada di level paling lemah sejak 4 Januari 2019.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi menilai, pelemahan rupiah pada hari ini disebabkan respons negatif para pelaku pasar atas balasan China terhadap kebijakan tarif impor AS.


Seperti yang diketahui, kemarin pemerintah China menginformasikan akan menaikkan bea impor produk AS senilai US$ 60 miliar mulai 1 Juni mendatang. China pun merasa kebijakan tarif impor oleh AS yang diberlakukan akhir pekan lalu tidak pantas dilakukan lantaran negosiasi antar kedua negara sebenarnya sudah hampir rampung.

Kondisi ini tentu memperburuk hubungan kedua belah pihak dan efeknya juga berimbas pada mata uang negara-negara emerging market lainnya. “Para pelaku pasar juga khawatir AS akan menaikkan tarif impor produk dari negara-negara lainnya,” ujar Dini.

Terlepas dari itu, Dini memperkirakan pelemahan rupiah akan lebih terbatas hingga akhir perdagangan nanti. Sebab, rupiah sudah terdepresiasi cukup tajam dalam satu pekan terakhir sehingga membuka peluang terjadinya aksi profit taking.

Dengan begitu, ia memprediksi rupiah akan berada di kisaran Rp 14.420—Rp 14.480 per dollar AS pada penutupan perdagangan hari ini.

Pelemahan rupiah hari ini beriringan dengan pelemahan rupee, yen, ringgit dan dollar Taiwan. Sedangkan sejumlah mata uang seperti baht, yuan, dollar Singapura, won, peso, dan dollar Hong Kong menguat terhadap dollar AS.

Sementara indeks dollar yang tadi pagi sempat melemah, saat ini mulai menguat ke 97,35. Indeks yang mencerminkan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia ini kemarin berada di 97,32.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati