NEW YORK/BEIJING. Krisis finansial terus menggulung perekonomian Eropa. Bahkan, penyakit tersebut terus menular dan menjalar ke perekonomian global. Berbagai upaya penyelesaian telah ditempuh. Namun, titik terang yang selama ini dicari belum juga ditemukan. Malahan, krisis keuangan tersebut juga meluluhlantakkan tampuk kepemimpinan beberapa negara di Uni Eropa seperti Yunani dan Italia. Menanggapi kondisi ini, Kepala Dana Moneter Internasional, Christine Lagarde memperingatkan bahwa ekonomi global berisiko tinggi terjun ke sebuah dekade kehancuran atau lost decade. "Krisis yang terjadi di Eropa mengakibatkan ketidakpastian prospek perekonomian global. Kondisi yang mendesak dilakukan saat ini adalah mengembalikan kepercayaan pasar," tegasnya.
Menurutnya, jika pemegang otoritas tak berani melakukan tindakan ekstrem bersama-sama, ketidakstabilan keuangan akan terus terjadi seperti bentuk spiral yang tidak terputus. "Hal ini menjadi pertanda keruntuhan ekonomi dunia. Kita harus menempuh segala risiko seperti yang banyak ekonom sebut sebagai lost decade," tandasnya. Komentar Lagarde datang di tengah kecemasan krisis beberapa negara Uni Eropa. Masalah finansial dikhawatirkan dengan cepat menyebar ke beberapa negara yang lebih besar di kawasan euro. Kemarin, tingkat imbal hasil obligasi menjulang tinggi di atas level 7% dan merupakan rekor tertinggi sejak 1999. Ketakutan krisis utang zona euro yang menyebar itu memiliki dampak besar pada perekonomian internasional. Buktinya, pasar kembali dilanda kepanikan hebat hingga semua bursa saham utama di dunia rontok. Pada waktu yang bersamaan, kondisi ekonomi Amerika juga terus terjerembap. Tingginya tingkat pengangguran menjadi masalah utama yang dihadapi Paman Sam. Padahal di satu sisi, Amerika harus menghemat pengeluaran negara agar utangnya tak terus membubung. Bertumpu pada Asia Meskipun Asia tak memiliki rekam medis yang mengkhawatirkan, imbas perlambatan ekonomi turut menghantui para eksportir.