IMF Memangkas Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Jepang Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi Jepang tahun ini, dengan alasan gangguan produksi otomotif sementara dan lemahnya investasi pada kuartal pertama.

Mengutip Reuters, Selasa (16/7), IMF menawarkan pandangan optimistis mengenai konsumsi, karena adanya prospek bahwa kenaikan gaji besar yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dalam negosiasi upah musim semi shunto tahun ini akan meningkatkan pendapatan rumah tangga.

“Di Jepang, kuatnya penyelesaian upah shunto diperkirakan akan mendukung perbaikan konsumsi swasta mulai paruh kedua,” kata IMF dalam laporan terbaru World Economic Outlook-nya.


Baca Juga: Yen Terus Melemah, Intervensi Pasar Diperkirakan Capai 6 Triliun Yen dalam 2 Hari

IMF memperkirakan perekonomian Jepang akan tumbuh 0,7% tahun ini, turun 0,2 poin persentase dari perkiraan pada bulan April, setelah kenaikan sebesar 1,9% pada tahun 2023. IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,0% pada tahun 2025.

Pelemahan konsumsi baru-baru ini disebutkan oleh beberapa analis sebagai faktor yang dapat menghambat Bank of Japan (BoJ) untuk menaikkan suku bunga terlalu cepat dari tingkat yang mendekati nol saat ini.

Gubernur BOJ Kazuo Ueda menyuarakan optimisme terhadap prospek konsumsi, dengan mengatakan konsumsi kemungkinan akan pulih ketika kenaikan upah meluas dan meningkatkan daya beli rumah tangga.

Sumber Reuters mengatakan, BOJ kemungkinan akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini pada bulan Juli namun memproyeksikan inflasi akan tetap berada di sekitar target 2% dalam beberapa tahun ke depan, menjaga peluang kenaikan suku bunga bulan ini tetap hidup.

Baca Juga: AMRO Memangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi ASEAN+3

Perekonomian Jepang menyusut sebesar 2,9% secara tahunan pada bulan Januari-Maret karena gangguan produksi di beberapa produsen mobil dan lemahnya konsumsi yang sebagian disebabkan oleh kenaikan inflasi. 

Banyak analis memperkirakan pertumbuhan akan kembali pulih pada kuartal April-Juni karena gangguan output otomotif mulai terjadi.

Editor: Herlina Kartika Dewi