WASHINGTON. Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) memangkas prospek pertumbuhan global di tahun 2015. IMF juga mengingatkan peningkatan risiko ketegangan geopolitik dan koreksi di pasar keuangan. Perekonomian dunia diramalkan hanya akan tumbuh 3,8% pada tahun depan. Angka ini turun tipis dibandingkan dengan proyeksi pada bulan Juli lalu, yakni sebesar 4%. Perekonomian Amerika Serikat (AS) akan berkontribusi terhadap pertumbuhan dunia. Menurut perkiraan IMF, ekonomi di AS bisa tumbuh 2,2% tahun ini. Perhitungan ini lebih tinggi ketimbang proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Juli lalu yang hanya 1,7%.
Tahun depan, pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat menjadi 3,1%. "Di negara maju, warisan dari krisis sebelumnya, termasuk tingginya utang swasta dan publik, masih dalam bayang pemulihan," ujar IMF dalam laporan World Economic Outlook terbaru seperti dikutip oleh Bloomberg. Laporan IMF tersebut menyatakan, periode keberlanjutan kebijakan yang mempertahankan suku bunga mendekati nol di negara maju meningkatkan risiko bahwa pasar keuangan mungkin terlalu panas. IMF mengharapkan The Federal Reserves alias Bank Sentral AS mulai menaikkan suku bunga pada pertengahan tahun depan, sesuai dengan perkiraan ekonom yang telah disurvei oleh Bloomberg. The Fed telah mempertahankan suku bunga mendekati nol sejak Desember 2008. Ekonomi memburuk Sementara kondisi ekonomi di kawasan Uni Eropa, Brasil Rusia dan Jepang semakin memburuk. Ekonomi kawasan Uni Eropa akan tumbuh 1,3% pada tahun depan dan lebih lambat proyeksi bulan Juli lalu yakni 1,5%. Sementara, pertumbuhan ekonomi kawasan Uni Eropa tahun ini hanya 0,8%. "Kami melihat risiko utama dalam zona Eropa," ujar Olivier Blanchard, IMF Economic Counselor dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV. Blanchard menyarankan otoritas Eropa menggenjot belanja infrastruktur demi mengejar target pertumbuhan ekonomi. Menurut IMF, jika inflansi Eropa masih belum membaik, Bank Sentral Eropa harus berbuat lebih banyak untuk mencegah deflasi termasuk pembelian obligasi negara.