KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporanbertajuk World Economic Outlook (WEO) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,4%, menjadi 3,3% pada tahun 2020. Revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tersebut didasarkan pada pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang seperti India yang tumbuh lebih rendah. Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, berbeda dengan proyeksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi global, justru proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahuni ni cukup tinggi. Hal itu didasarkan pada pertimbangan terbatasnya dampak tekanan perang dagang, brexit dan risiko geopolitik terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air. "Karena Indonesia tidak termasuk dominant player di kancah perdagangan global. Pun Indonesia tidak terlalu terlibat aktif dalam rantai pasokan global sehingga relatif terpapar minimal dari perlambatan ekonomi global,” kata Ryan kepada Kontan.co.id, Selasa (21/1).
Kondisi ini berbeda dengan beberapa negara eksportir dominan seperti China, Korea Selatan, Jepang, dan AS yg terdampak lebih besar karena perlambatan ekonomi global, apapun penyebabnya.