IMF pangkas prospek pertumbuhan ekonomi global



KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global tahun 2019 dan menyatakan ekonomi global berpotensi melanjutkan perlambatan akibat ketegangan perdagangan dan kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa secara tidak tertib.

Mengutip Reuters, Selasa (9/4), IMF menjelaskan, beberapa negara yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi global termasuk China dan Jerman, dimungkinkan mengambil tindakan jangka pendek untuk menopang pertumbuhan ekonomi global. Sementara penurunan ekonomi global yang parah memerlukan langkah-langkah stimulus yang terkoordinasi.

Kepala ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan, penurunan ekonom global yang tajam memerlukan stimulus fiskal yang disinkronkan lintas ekonomi serta kebijakan moneter yang longgar. "Ini adalah saat yang sulit bagi ekonomi global,"ujarnya Gopinath saat memaparkan Outlook Ekonomi Dunia.


Dalam penurunan ketiga sejak Oktober tahun lalu, IMF mengatakan, ekonomi global kemungkinan akan tumbuh 3,3% tahun ini. Namun IMF memotong persentase perkiraan pertumbuhan tersebut 0,2 poin dari prospek IMF pada Januari.

Sementara tingkat pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksikan tidak berubah di kisaran 3,6%. Lebih dari dua pertiga dari penurunan yang diperkirakan terjadi pada 2019 disebabkan masalah di negara-negara kaya.

"Dalam konteks ini, menghindari salah langkah kebijakan dapat membahayakan aktivitas ekonomi harus menjadi prioritas utama,"kata IMF dalam laporannya.

IMF menyoroti keragu-raguan Inggris tentang tata cara meninggalkan Uni Eropa. Meskipun tenggat waktu terus membayangi, London belum juga memutuskan bagaimana mereka dapat melindungi ekonominya saat keluar Uni Eropa. IMF memproyeksikan, kekacauan Brexit bisa memotong 0,2% poin persentase pertumbuhan ekonomi global tahun 2019.

IMF mengatakan Bank of England harus berhati-hati pada kebijakan suku bunganya, tip yang jelas untuk menunggu sebelum menaikkan biaya pinjaman. Pertumbuhan ekonomi UE telah melambat secara substansial, dan perlambatan tersebut menyumbang sebagian besar dari pengurangan prakiraan pertumbuhan global.

Editor: Noverius Laoli