IMF pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, ini respons pemerintah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021. 

Berdasarkan laporan World Economic Outlook edisi Juli 2021, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini sebesar 3,9% year on year (yoy), lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,3% yoy. 

Kepala Ekonom IMF Gita Gopinath mengatakan, penurunan proyeksi pertumbuhan ini seiring dengan gelombang infeksi Covid-19 yang meningkat sehingga ada pembatasan aktivitas.


Kepala Badan Kebijakan Kementerian Keuangan, Fiskal Febrio N. Kacaribu mengatakan, Indonesia akan berupaya keras dalam mempertahankan prospek perekonomian domestik sekaligus mengendalikan pandemi. 

Baca Juga: IMF kembali pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2021 menjadi 3,9%

Untuk itu, strategi Indonesia ke depan akan terus fokus dalam menurunkan angka kasus harian Covid-19, melindungi kesejahteraan masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta terus meningkatkan daya saing. 

Selain itu, Indonesia juga terus fokus pada kebijakan prioritas di bidang kesehatan, seperti percepatan vaksinasi, memperkuat 3 T, dan mendorong disiplin penerapan protokol kesehatan. 

“Sementara itu, untuk membantu masyarakat terdampak di tengah penerapan kebijakan PPKM, APBN hadir memberi perluasan perlindungan sosial dan dukungan bagi UMKM, yang diiringi upaya percepatan penyalurannya,” ujar Febrio dalam keterangannya, Rabu (28/7).

Seiring dengan hal itu, Indonesia juga akan menangkap peluang baik dari prospek perekonomian global yang masih kondusif. Yaitu dengan menampak peluang ekspor.   

Permintaan produk ekspor Indonesia diperkirakan masih baik seiring solidnya outlook pertumbuhan global. Hal ini bisa menjadi sentimen baik bagi prospek kinerja manufaktur pun untuk perhitungan pertumbuhan ekonomi ke depan. 

Selanjutnya: Ini alasan ADB turunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia jadi 4,1% di 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli