KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022. Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini sebesar 5,6% yoy, atau lebih rendah 0,3% poin dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,9% yoy. Asistant Director Western Hemisphere Department of the IMF Cheng Hoon Lim memandang, masih ada beberapa risiko yang bisa menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun ini.
“Ada kemunculan varian Covid-19 yang lebih agresif mampu menekan sistem kesehatan dan bahkan berpotensi memunculkan restriksi mobilitas,” tulis Lim dalam 2022 Article IV Mission to Indonesia yang diterima Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Baca Juga: Negara Berkembang Hadapi Tekanan dari The Fed, Sektor Saham-Saham Ini Menarik Dilirik Selain dari sisi kesehatan, risiko perekonomian Indonesia tahun ini juga muncul dari dampak kondisi keuangan global yang lebih ketat. Lim pun menilai, dengan risiko tersebut maka tindakan pemerintah dalam memberikan kebijakan yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 masih perlu diperlukan. Kabar baiknya, Lim masih melihat adanya faktor yang bisa memperkuat prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Peningkatan harga komoditas global diperkirakan akan berlangsung lebih lama. Sedangkan, seperti kita ketahui Indonesia pada tahun lalu mendapat berkah dari peningkatan harga komoditas global ini terutama lewat ekspor dan juga penerimaan negara. Tak hanya itu, LIm memandang positif adalah reformasi struktural yang dilakukan oleh Indonesia. Ini dipandang mampu mengobati luka yang telah ditorehkan pandemi.
Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2022 “Pemulihan yang sedang berlangsung secara bertahap akan memulihkan prinsip utama kerangka kebijakan makro prapandemi dan memperkuat rekam jejak kebijakan Indonesia yang kuat,” tambah Lim. Lebih lanjut, IMF makin optimistis akan prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. Lembaga tersebut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi domestik di tahun 2023 bisa mencapai 6,0% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto