IMF peringatkan perbankan China



BEIJING. Dana Moneter Internasional (IMF) mewanti-wanti perbankan China. Dalam laporannya, IMF memperingatkan, perbankan Negeri Tembok Raksasa rentan terhadap kondisi ekonomi aktual.Dalam laporan bertajuk Financial Sector Assessment Program itu, IMF secara keseluruhan menyatakan perbankan dan sektor keuangan China cukup sehat pada saat ini. Namun, Deputi Direktur Moneter dan Pasar Modal IMF Jonathan Fiechter mengatakan, perbankan dan sektor keuangan China itu berisiko karena adanya penurunan kualitas pinjaman untuk mempercepat ekspansi kredit, penurunan harga properti dan ketidakpastian ekonomi global."Struktur yang ada mendorong adanya tabungan dan likuiditas yang tinggi juga menciptakan risiko pengalokasian modal yang keliru dan terjadinya bubble terutama di sektor properti. Biaya distorsi itu akan naik dari waktu ke waktu sehingga perlu ditangani lebih baik," katanya dalam siaran pers, Selasa (15/11).Seperti diketahui, pemerintah China menaikkan suku bunga untuk mendinginkan perekonomiannya yang mulai meriang. Kenaikan suku bunga ini berakibat perbankan sukar mengucurkan kredit bagi pengusaha kecil dan perusahaan swasta lainnya. Selain itu, pemerintah juga berusaha menekan laju harga properti. Caranya, pemerintah memberikan persyaratan yang ketat bagi perbankan dalam mengucurkan kredit perumahan rakyat. Karena itu, IMF memberikan beberapa saran bagi pemerintah China untuk menghindari risiko tersebut. Diantaranya, IMF mendesak, perbankan dan sektor keuangan China memperluas pasar dan pelayanannya.Selain itu, IMF meminta pemerintah China tidak lagi menggunakan sistem perbankan untuk mencapai tujuannya. Lembaga ini berharap, perbankan China bisa mengucurkan pinjaman berdasarkan tujuan komersial.IMF juga mendesak pemerintah China mulai menggunakan kebijakan berdasarkan pasar moneter dan menggunakan tingkat suku bunga sebagai instrumen ekspansi kredit dibandingkan pengukuran administratif. China juga diharapkan meningkatkan, infrastruktur keuangan dan kerangka hukum termasuk menguatkan sistem pembayaran dan penyelesaian yang memberi perlindungan bagi konsumen.


Editor: Edy Can