IMF prediksi ekonomi Indonesia tumbuh melebihi 6% di 2011



JAKARTA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) memuja-muji ekonomi Indonesia. Lembaga multilateral ini memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh cepat pada tahun ini.Managing Director IMF Dominique Strauss-Khan yang datang ke Indonesia, Rabu (2/2) mengatakan, perekonomian Indonesia berjalan baik meski menghadapi tantangan yang sama dengan negara-negara lain, seperti gejolak harga pangan dan energi.Ia mengatakan, kisruh politik di Mesir memang akan mempengaruhi harga minyak dan pangan dunia. Alhasil, ini akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara dunia meski hanya sementara saja. Meski begitu, "Secara global, ekonomi Indonesia berjalan baik dan saya perkirakan bisa tumbuh lebih dari 6%," kata Strauss-Khan usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Presiden.Menurut dia, tidak ada persoalan signifikan yang bisa menghambat ekonomi Indonesia untuk tumbuh. Selain itu, perkiraan defisit anggaran sebesar 1,8% di 2011 masih masuk akal. "Sebab akan membantu tingkat investasi dan pembangunan di Indonesia," katanya.Prediksi ini sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah sebesar 6,4% dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) tahun 2011. Angka pertumbuhan ini naik 0,1% dibanding target Rancangan APBN 2011 yang sebesar 6,3%.Kunjungan Strauss-Kahn menjadi pertanda bahwa Pemerintah Indonesia dan IMF tetap menjalin kerjasama. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, hingga kini Indonesia masih anggota IMF. "Tapi, Indonesia tidak berniat untuk berutang lagi," ujarnya.Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution juga menegaskan, dalam kunjungan itu sama sekali tidak ada tawaran utang maupun keinginan pemerintah untuk berutang pada IMF. Menurutnya, IMF menilai Indonesia adalah salah satu negara penting di Asia. Apalagi, saat ini Indonesia juga anggota G-20.Masalah utang dan IMF memang selalu menjadi kenangan pahit. Sewaktu krisis moneter 1997 dulu, Indonesia pernah mendapat pinjaman dengan syarat mengikuti Structural Adjustment Program dari IMF. Program ini di antaranya mengharuskan Indonesia mengetatkan anggaran, melakukan privatisasi, hingga berbagai reformasi struktural ekonomi.Pada akhirnya, utang Indonesia ke IMF lunas pada Oktober 2006. Pemerintah mempercepat pelunasan utang US$ 3,181 miliar yang jatuh tempo 2010. Salah satu alasannya, bunga pinjaman IMF naik sejak kuartal ketiga 2005, dari 4,3% menjadi 4,58%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: