KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap dollar AS tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Chief economist IMF Maurice Obstfeld mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah, yakni berupa pengetatan kebijakan moneter di AS secara gradual dan pengetatan moneter di sejumlah negara memang berdampak ke emerging markets. “Dollar AS menguat. Namun satu cara melihat ini adalah meski rupiah secara year to date melemah 10% terhadap dollar AS, tapi depresiasi terhadap negara-negara rekanan dagang Indonesia hanya sekitar 4% saja,” kata Maurice di Bali, Selasa (9/10). Dia menambahkan, perbandingan ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar.
IMF: Rupiah melemah 10% terhadap dollar AS, tapi ke negara rekanan dagang hanya 4%
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang terdepresiasi terhadap dollar AS tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Chief economist IMF Maurice Obstfeld mengatakan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah, yakni berupa pengetatan kebijakan moneter di AS secara gradual dan pengetatan moneter di sejumlah negara memang berdampak ke emerging markets. “Dollar AS menguat. Namun satu cara melihat ini adalah meski rupiah secara year to date melemah 10% terhadap dollar AS, tapi depresiasi terhadap negara-negara rekanan dagang Indonesia hanya sekitar 4% saja,” kata Maurice di Bali, Selasa (9/10). Dia menambahkan, perbandingan ini penting untuk dilihat dalam situasi pelemahan nilai tukar.