KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Monetary Fund (IMF) atau Dana Moneter Internasional menyarankan pemerintahan selanjutnya, yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjaga defisit fiskal tetap berada di bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). IMF Mission Chief to Indonesia, Maria Gonzalez mengatakan bahwa defisit fiskal yang sebesar maksimal 3% dari PDB dibutuhkan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. "Dalam jangka menengah, kredibilitas kebijakan Indonesia yang diperoleh dengan susah payah harus dipertahankan. Aturan fiskal Indonesia yang membatasi defisit 3% dari PDB masih sesuai untuk mendukung visi Indonesia Emas," ujar Gonzalez dalam laporan 2024 Article IV Mission to Indonesia, Minggu (23/6).
Baca Juga: Kebijakan Pemblokiran Anggaran Tetap Berlaku Tahun Depan Pencapaian tersebut bisa tercapai terutama apabila didukung dengan penguatan pendapatan negara serta belanja pembangunan yang berkualitas. Selain itu, risiko fiskal yang berkaitan dengan contingent liability juga perlu dikendalikan. "Peningkatan penargetan subsidi energi dan meningkatkan pendapatan akan menciptakan ruang bagi belanja yang lebih ramah pertumbuhan dalam jangka waktu dekat," katanya. Berkat konsistensi kebijakan dan konsolidasi fiskal pasca pandemi Covid-19, IMF menilai bahwa pemerintah Indonesia perlu menekan defisit anggaran dan mencetak surplus keseimbangan primer pada tahun lalu. Baca Juga: Pemerintah dan DPR Sepakati Kenaikan Pendapatan Negara pada Postur APBN 2025 Turunnya defisit dan surplus keseimbangan primer akan mendukung pertumbuhan dan bauran kebijakan yang lebih seimbang sekaligus menjaga ruang kebijakan untuk merespons risiko-risiko negatif pada tahun 2024 dan 2025.