Iming-iming manis kemitraan minuman cokelat



JAKARTA. TAWARAN kemitraan minuman cokelat terus bermunculan. Salah satu pemain yang gencar menawarkan kemitraan usaha adalah Dika Prasetya yang mengusung brand Coko Chocolate Drink di Bandung, Jawa Barat.

Berdiri tahun 2016, Coko Chocolate Drink langsung menawarkan kemitraan usaha. "Usaha dibangun atas dasar inisiatif menjangkau masyarakat yang modalnya sangat terbatas namun ingin berwirausaha," ujar Dika.

Saat ini, jumlah mitra usaha ada enam yang tersebar di wilayah Subang, Pabuaran, Purwakarta, Cikampek, Tangerang dan Rangkasbitung. Sementara gerai milik pusat ada dua di Bandung.


Untuk bergabung menjadi mitra Coko Chocolate Drink tersedia  paket costumiza senilai Rp 1,5 juta. Mitra mendapat satu unit dispenser, satu shaker stainless, satu gelas ukur 500 ml, satu sikat botol, enam buah stoples topping, enam buah stoples bahan baku, bahan baku serbuk awal, 60 pieces cup plastik, 60 pieces tutup plastik, 60 pieces sedotan, celemek, banner promosi, dan pelatihan karyawan. Paket ini termasuk biaya administrasi dan lisensi senilai Rp 500.000.

Kerjasama kemitraan berlangsung seumur hidup selama memasok bahan baku ke pusat. Mitra tidak dikutip biaya royalti oleh pusat. Menurut Dika, kelebihan Coko Chocolate Drink ada cita rasa cokelat yang lebih terasa dan kental.

Coko Chocolate Drink menawarkan berbagai varian rasa cokelat, seperti Choco original, choco classic, choco milk, choco cream, choco oreo, white creamy, white oreo, choco mocca, cappucino dan lainnya. Aneka minuman cokelat itu disajikan dengan topping, seperti choco chip, keju, meisis dan lainnya. Harga yang dibanderol berkisar antara Rp 6.000-Rp 9.000 per cup.

Dalam satu hari, mitra ditargetkan menjual 50-60 cup. Dengan begitu omzet yang diperoleh mencapai

Rp 400.000-Rp 600.000 atau Rp 12 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya bahan baku, sewa tempat, gaji pegawai dan biaya operasional lainnya, mitra akan meraup laba bersih 50%-60% dari omzet per bulan. Dari situ balik modalnya sekitar satu sampai dua bulan.

Dika menyarankan untuk memilih lokasi usaha di kantin sekolah dan kampus, depan minimarket dan pinggir jalan raya. Luas ruangan yang dibutuhkan 2 meter x 3 meter persegi.         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri