IMJS pacu pembiayaan & sewa mobil



JAKARTA. Kebutuhan akan pelayanan transportasi membuat anak usaha PT Indomobil Sukses Makmur Tbk (IMAS), yakni PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) gencar menggelar ekspansi. Emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2013 itu, akan menambah jumlah armada bagi bisnis penyewaan kendaraan. Selain itu, IMJS juga akan mengucurkan tambahan dana agar bisnis pembiayaan kendaraan semakin meningkat.

Untuk memenuhi kebutuhan dana ekspansi, Indomobil Multi Jasa menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan ini pun menawarkan 450 juta saham setara dengan 10,4% dari modal disetor dan ditempatkan.

IMJS pun akhirnya melantai di bursa pada 10 Desember 2013 dengan harga IPO Rp 500 per saham. Dus, dari aksi tersebut, emiten ini berhasil mengantongi dana segar senilai Rp 225 miliar.


Direktur Utama IMJS, Jusak Kertowidjojo mengatakan, dana hasil IPO sebesar 60% diantaranya akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan modal kerja anak usaha. Sedangkan sisanya 40% untuk membayar pinjaman bank.

Utang IMJS tersebut senilai Rp 90 miliar. Sebesar Rp 28,65 miliar utang ke BCA Syariah, lalu ke Bank CIMB Niaga Syariah senilai Rp 36,79 miliar, dan utang ke Bank Mandiri sebesar Rp 135,55 miliar.

Tambah kendaraan

Jusak merinci, dana hasil IPO sebesar Rp 90 miliar akan digunakan untuk menambah armada kendaraan milik anak usahanya PT CSM Corpora (Indorent). Perusahaan ini bergerak di bidang penyewaan kendaraan jangka panjang dan jasa penyewaan truk untuk keperluan logistik bagi pelanggan korporat "Kami juga akan menambah jumlah gerai," kata Jusak beberapa waktu yang lalu.

Sampai saat ini, CSM Corpora telah memiliki jumlah armada sewa sebanyak 8.363 unit kendaraan. Khusus penyewaan truk untuk keperluan logistik, Indorent baru menyediakan mulai 2012 lalu. Jumlah armada truk saat ini sebanyak 226 unit. Indorent juga telah mengoperasikan sebanyak 16 jaringan service points untuk melayani pelanggan.

Selain menambah armada, IMJS juga akan mengucurkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk anak usaha yang lain yakni PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI). Jusak menjelaskan, dana tersebut akan digunakan anak usahanya itu untuk meningkatkan pembiayaan kepada konsumen.

IMFI adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor, mulai dari pembiayaan sepeda motor, mobil penumpang, kendaraan komersial serta alat berat. Saat ini, kantor pembiayaan kendaraan IMJS memiliki jaringan operasional di 212 titik layanan yang tersebar seluruh Indonesia. Per 30 Juni 2013, perseroan ini memiliki total piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor sebanyak Rp 5,23 triliun.

Pada tahun ini, IMJS juga akan terus memacu ekspansi. IMJS juga telah menyiapkan belanja modal sebanyak Rp 1,2 triliun. Belanja modal tersebut lebih besar dari tahun lalu yang sebesar Rp 641,06 miliar. Sebagian besar belanja modal untuk membeli kendaraan sewa.

Bisnis IMJS selama ini memang bersinergi dengan induk usaha yakni IMAS. Ini nampak jenis kendaran yang dibiayai IMFI, sebagian besar berasal produk IMAS. Porsinya mencapai 63,5% dari total penyaluran pembiayaan IMFI.

Jadi hasil usaha IMJS sangat dipengaruhi oleh kinerja penjualan kendaraan dari Indomobil. Sebagai contoh, peluncuran mobil merek Datsun pada tahun lalu, akan mendongkrak penjualan kendaraan IMAS pada tahun ini. Dampak positifnya tentu akan dinikmati juga oleh IMJS karena pembiayaan yang diperoleh semakin besar.

Di bisnis penyewaan kendaraan, hubungan dekat dengan Indomobil juga menjadi keunggulan kompetitif IMJS dalam memperoleh kendaraan baru serta jaminan pemeliharaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana