Imlek dongkrak omzet klub barongsai



Salah satu bisnis yang pendapatannya melonjak dari perayaan tahun baru China atawa Imlek adalah kelompok barongsai. Para pemilik grup barongsai mengaku, pendapatan mereka meningkat karena permintaan pertunjukan atraksi kebudayaan Tionghoa tersebut meningkat.

Salah satunya klub barongsai Eka Dharma di Jakarta. Djunaedy Chen, pengelola klub barongsai ini mengatakan, pada hari biasa, rata-rata pendapatan klubnya tak sampai Rp 5 juta per hari. "Namun, sepekan menjelang Imlek kami mendapatkan kenaikan pendapatan hingga tiga kali lipat hari biasa," kata Djunaedy kepada KONTAN, Kamis (3/2).

Kenaikan pendapatan itu terjadi karena naiknya permintaan sewa pertunjukan, entah dari pengelola mal, hotel, gereja, perumahan, maupun permintaan dari perorangan. Namun, kontribusi terbesar datang dari mal. "Menjelang Imlek saja sudah ada 15 mal yang meminta sewa barongsai dari kami," terang Djunaedy.


Kata Djunaedy, derasnya permintaan tersebut juga karena klubnya melakukan strategi jemput bola. Misalnya saja, dua bulan sebelum Imlek, klub yang sekali pertunjukan mengerahkan 30-40 pemain tersebut sudah mengirim proposal ke mal-mal.

Omzet yang meningkat tersebut juga mengatrol pendapatan pemain. Kata Djunaedy, pemain yang di hari biasa hanya mengantongi pendapatan Rp 500.000 per hari pertunjukan, selama Imlek bisa Rp 1 juta.

Permintaan pertunjukan ke klub Eka Dharma terus meningkat sejak berdiri tahun 2000. "Rata-rata dari tahun ke tahun meningkat sekitar 20%-30%," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini