Impack Pratama (IMPC) Kantongi Laba Rp 267 Miliar pada Semester I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) membukukan pendapatan sebesar Rp 1,43 triliun dan laba perseroan mencapai Rp 267 miliar sepanjang semester I 2024.

Khusus pada kuartal II, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 6,8% secara tahunan menjadi Rp 690 miliar. Sementara perolehan laba PMPC naik 28,6% menjadi Rp 118 miliar.

Menyambut semester II, manajemen IMPC menilai tantangan terbesar yang dihadapi perseroan adalah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan daya beli konsumen. “Daya beli konsumen adalah faktor yang tidak dapat kami kendalikan. Namun Impack senantiasa melakukan diversifikasi produk melalui produk inovatif dengan harga yang terjangkau,” jelas Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo dalam keterangannya, Rabu (31/7).


Akhir bulan Juni lalu, perseroan telah menuntaskan akuisisi terhadap Mulford Holdings Pty Ltd, perusahaan distributor signage, lembaran plastik, serta fabrikasi ternama di Australia dan New Zealand. Melalui akuisisi ini, perseroan diperkirakan akan mengantongi penambahan Pendapatan sebesar Rp 400 miliar untuk tahun fiskal ini.

Baca Juga: Duh, Laba Bersih Indofood (INDF) Susut 31% di Semester I-2024

Dia bilang manajemen IMPC berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional Mulford Holdings untuk lima tahun ke depan. Melalui sinergi yang diraih, manajemen juga meyakini untuk dapat meningkatkan pertumbuhan laba bersih perseroan hingga lima tahun ke depan, sekaligus devisa ekspor ke Australia dan New Zealand.

Proyek Air Bersih untuk Desa Tertinggal di Sulawesi

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat di daerah tertinggal yang memiliki keterbatasan sumber air untuk keperluan air minum, memasak, pertanian, dan peternakan. 

Berkolaborasi dengan Komando Resor Militer (Korem), IMPC memfokuskan perhatian pada Desa Mamasa di Sulawesi Barat yang tidak memiliki akses ke air bersih. Desa ini terletak di elevasi tinggi, sementara sumber air berada 600 meter di elevasi yang lebih rendah.

Dengan instalasi pompa ram yang beroperasi secara berkelanjutan tanpa listrik dan menggunakan pipa Alderon untuk distribusi air dari sumber mata air ke desa Mamasa, masyarakat kini memiliki akses air bersih yang konsisten tanpa harus menempuh jarak jauh dan terjal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi