KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (
IMPC) menyiapkan sejumlah rencana ekspansi untuk menunjang pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang. Salah satu agenda ekspansi tersebut direalisasikan lewat pembangunan pabrik fiberglass-reinforced polymer (FRP) ketiga di Melbourne, Australia dengan kapasitas produksi sekitar 1.200 ton per tahun. Direktur Impack Pratama Phillip Tjipto mengatakan, pihaknya melihat pangsa pasar yang cukup menarik dan menjanjikan di Melbourne. Lewat pabrik FRP ketiga ini, IMPC memiliki ambisi untuk menjadi
market leader produk FRP di Australia.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) akan Bagikan Dividen Rp 106,33 Miliar Bangunan pabrik FRP ini diestimasikan akan rampung pada kuartal pertama tahun 2023 mendatang. IMPC sendiri menyiapkan dana investasi sebesar AUD 1,5 juta untuk pembangunan pabrik tersebut. Dia melanjutkan, untuk mendukung kinerja bisnis perusahaan ke depan, IMPC juga mendirikan pabrik plafon uPVC dengan
brand Alderon. "Investasi ini akan dibagi dua fase, fase pertama akan direalisasikan kuartal ketiga 2022 dan fase kedua di kuartal I-2023," tuturnya. Tak berhenti sampai di situ, IMPC juga berencana untuk membuka unit produksi
brand Alderon di negara ASEAN lainnya. Pihaknya menilai, pertumbuhan minat untuk produk Alderon di pasar global terpantau positif, maka dari itu perusahaan kini tengah meninjau lebih lanjut rencana untuk menjangkau
market di negara ASEAN yang lain. "Maka dari itu manajemen mempertimbangkan dan tengah meninjau lebih lanjut mengenai kesempatan dan pertumbuhan di market negara ASEAN lainnya. Rencana ekspansi ini akan dimulai pada tahun 2023 dan seterusnya," jelas Phillip. Phillip menambahkan, di kuartal keempat nanti perusahaan akan memulai program
customer relationship management. Program ini merupakan upaya perusahaan untuk mewujudkan digitalisasi kanal distribusi kepada konsumen ritel.
"Lewat digitalisasi ini kami berharap untuk dapat mengelola kanal distribusi, sehingga dapat meningkat mutu pelayanan kami kepada konsumen," tambah dia.
IMPC juga meningkatkan anggaran IRIC yang sebelumnya Rp2,3 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp 20 miliar di tahun 2022 sampai 2024. Anggaran tersebut akan dipergunakan untuk menunjang inovasi, diversifikasi, dan optimalisasi riset atas produk-produk baru yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah industri dan limbah pasca konsumsi. Di tahun 2022 ini perusahaan membidik target pertumbuhan yang positif. Di mana, secara pendapatan diproyeksikan akan tumbuh 16,7%
year on year (yoy) menjadi Rp 2,6 triliun, sementara dari sisi laba bersih ditargetkan sebesar Rp 260 miliar atau tumbuh 23,8% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .