KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen dan distributor bahan bangunan plastik PT Impack Pratama Industri Tbk optimistis kinerjanya akan kinclong pada tahun depan. Haryanto Tjiptodihardjo, CEO PT Impack Pratama Industri Tbk mengatakan, emiten bersandi
IMPC ini memasang target pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun dengan laba bersih Rp 165 miliar. Nilai tersebut tumbuh 18,75% jika dibandingkan dengan target tahun ini sebesar Rp 1,6 triliun, adapun target laba bersih meningkat lebih dari 20% dari target laba bersih tahun ini sebesar Rp 120 miliar.
Guna mencapai target tersebut, sambungnya, Impack Pratama Industri akan berupaya untuk memperbesar pangsa pasar di dalam maupun di luar negeri. Selain itu emiten ini juga akan menggenjot penjualan dari produk-produk unggulan mereka salah satunya produk
polycarbonate. Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) akan gelar RUPSLB pada 15 Desember 2020, ini agendanya “Jadi intinya di 2021 kontribusi terbesar masih dari produk unggulan, seperti polycarbonate yang memiliki pangsa pasar cukup tinggi 80% di dalam negeri,” ungkapnya dalam webinar yang diselenggarakan oleh Samuel Sekuritas, Kamis (26/11). Secara keseluruhan, IMPC mencatat pangsa pasar dalam negeri saat ini sekitar 40% hingga 50%, dalam beberapa tahun ke depan perseroan ini membidik pangsa pasar hingga 70% -75% untuk Indonesia. Selanjutnya pangsa pasar di New Zealand sudah mencapai 50% hingga 60%, Australia di angka 25%-30%. “Tiga tahun ke depan di Australia kami targetkan pangsa pasar bisa 50%-60%, kami tidak hanya ingin jadi
market leader di dalam negeri saja, tapi juga di pasar ekspor,” tambahnya. Sejalan dengan itu, pada kuartal pertama tahun depan IMPC juga akan menambah mesin baru untuk meningkatkan kapasitas salah satunya untuk produk
polycarbonate. Haryanto mengaku, ke depannya IMPC tak memerlukan belanja modal cukup besar karena sudah menggelontorkan dana cukup banyak beberapa waktu yang lalu. IMPC telah melakukan pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat, Galaxy Rooflite Pty Ltd pada 6 Januari 2020 lalu. Sementara pada 2019, melalui anak usahanya di Malaysia, ImpackOne Sdn Bhd, telah menyelesaikan akuisisi Megaplas Corporation Sdn Bhd dan Vermax Corporation Sdn Bhd Dari upaya pembelian aset dari produsen produk atap FRP dan polikarbonat di Australia ini IMPC memperkirakan akan menyumbang pendapatan Rp 240 miliar sedangkan untuk hasil akuisisi perusahaan di Malaysia diperkirakan akan memberikan kontribusi Rp 120 miliar untuk tahun depan.
Baca Juga: Impack Pratama Industri (IMPC) Bidik Omzet Rp 1,6 Triliun di Tahun 2020 IMPC pun berupaya menggenjot penjualan produknya dengan merilis beberapa produk baru di semester kedua ini. Ada dua produk yang telah diperkenalkan di pasaran yakni atap berbahan Polyethylene terephthalate (PET) dan cat pelapis antibocor Aquatuff.
Ia bilang, perusahaan ini juga berencana merilis produk anyar pada Desember 2020 mendatang. Oleh karena itu, Haryanto optimistis bahwa IMPC bisa meraih target kinerja pada 2021. Mengutip laporan keuangan, sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini pendapatan bersih IMPC tercatat sebanyak Rp 1,23 triliun atau naik 18,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,04 triliun. Sementara perolehan laba bersih sebanyak Rp 86,76 miliar sampai dengan akhir September kemarin. Jumlah tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 55,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto