Impack Pratama Industri (IMPC) Kantongi Restu Rencana Private Placement



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) mengantongi restu dari pemegang saham untuk melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSB) yang digelar pada Senin (20/5).

Corporate Finance Impack Pratama Industri Nixon Randy Wisata mengatakan, dalam private placement, IMPC bakal menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10% dari modal disetor penuh atau 5,42 miliar lembar saham, yang akan ditawarkan kepada calon pemodal.

"Pelaksanaan PMTHMETD maksimal 10% dari modal disetor 5.426.850.000. Adapun penetapan harga berkisar Rp 346 per saham. Harga pelaksanaan minimal 90% dari rata-rata harga penutupan 25 hari bursa terakhir," kata Nixon kepada awak media.


Nixon menambahkan bahwa hasil private placement untuk melunasi utang jangka panjang perseroan, dana anak usaha. Selain itu, guna memperkuat struktur permodalan perseroan tepatnya dana tersebut dipergunakan untuk mengembangkan usaha.

"Tentunya, PMTHMETD ini nantinya akan menambah jumlah saham beredar, sehingga likuiditas perdagangan saham perseroan akan meningkat," ungkap dia.

Jika private placement terealisasi seutuhnya maka modal ditempatkan dan disetor perseroan akan bertambah, dan menjadi Rp 596,95 miliar. Namun, kini perseroan masih dalam upaya mencari investor yang sejalan dengan IMPC guna merealisasikan keberhasilan private replacement.

"Kami masih upaya mencari investor yang sejalan dengan kita. Masih dalam proses mencari dan melihat sinergi dengan IMPC," jelasnya.

Selain menyetujui rencana private placement, RPSLB juga menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham.

PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) membagikan dividen sebesar Rp 244 Miliar. Pemegang saham bakal memperoleh dividen Rp 4,5 per lembar saham. 

Adapun nilai laba itu setara sekitar 56,72% dari laba bersih 2023 sebesar R0430,52 miliar. Dengan nilai dividen IMPC per sahamnya sebesar Rp 4,5, artinya nilai ini naik sekitar 50% dibanding dividen tahun buku 2022.

"Jumlah Rp 244 miliar ini setara dengan Dividend Payout Ratio (DPR) yang sebesar 56,7% dari laba bersih tahun 2023," kata Nixon kepada wartawan di kantornya, Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi