JAKARTA. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Dengan wilayah perairan yang cukup luas, tentu saja tidak mustahil bila Indonesia ingin menjadi produsen dan eksportir produk perikanan nomor satu di Asia. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti optimis dengan target tersebut. Sebab sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan selama ini mulai membuahkan hasil dan diharapkan dalam lima tahun ke depan Indonesia menjadi eksportir nomor wahid di Asia Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah menumpas tuntas praktik pencurian ikan (illegal fishing) yang telah marak bertahun-tahun di wilayah perairan Indonesia. Sejumlah kebijakan yang dilakukan seperti moratorium perizinan penangkapan ikan, yang kemudian diperpanjang mulai awal Mei 2015 mendatang sampai Oktober 2015. Susi juga tetap melarang tindakan transhipment dan membatasi kapal buyer atau pembeli ikan dengan menginzinkannya di pos-pos tertentu saja selama berada di perairan Indonesia. "Kita kejar menjadi eksportir nomor satu di Asia dan nomor dua di dunia," ujar Susi, Rabu (29/4). Susi mengatakan, saat ini, Indonesia hanya menjadi ekportir nomor 5 di kawasan ASEAN, jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Myanmar dan Filipina. Padahal wilayah perairan Indonesia lebih luas dari negara-negara tetangga tersebut. Pemberantasan pencurian ikan menjadi program prioritas Susi. Dengan kebijakan itu, Susi mengklaim, pihak Thailand, Filipina dan Myanmar akan memperhitungkan Indonesia dalam hal ekspor produk perikanan.
Impian Susi, Indonesia eksportir nomor wahid Asia
JAKARTA. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia. Dengan wilayah perairan yang cukup luas, tentu saja tidak mustahil bila Indonesia ingin menjadi produsen dan eksportir produk perikanan nomor satu di Asia. Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti optimis dengan target tersebut. Sebab sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan selama ini mulai membuahkan hasil dan diharapkan dalam lima tahun ke depan Indonesia menjadi eksportir nomor wahid di Asia Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah menumpas tuntas praktik pencurian ikan (illegal fishing) yang telah marak bertahun-tahun di wilayah perairan Indonesia. Sejumlah kebijakan yang dilakukan seperti moratorium perizinan penangkapan ikan, yang kemudian diperpanjang mulai awal Mei 2015 mendatang sampai Oktober 2015. Susi juga tetap melarang tindakan transhipment dan membatasi kapal buyer atau pembeli ikan dengan menginzinkannya di pos-pos tertentu saja selama berada di perairan Indonesia. "Kita kejar menjadi eksportir nomor satu di Asia dan nomor dua di dunia," ujar Susi, Rabu (29/4). Susi mengatakan, saat ini, Indonesia hanya menjadi ekportir nomor 5 di kawasan ASEAN, jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Myanmar dan Filipina. Padahal wilayah perairan Indonesia lebih luas dari negara-negara tetangga tersebut. Pemberantasan pencurian ikan menjadi program prioritas Susi. Dengan kebijakan itu, Susi mengklaim, pihak Thailand, Filipina dan Myanmar akan memperhitungkan Indonesia dalam hal ekspor produk perikanan.