KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus didorong untuk mengimplementasikan chip pada kartu debit untuk meminimalisir kejahatan, khususnya pembobolan ATM dengan teknik skimming. Bank Indonesia (BI) menargetkan seluruh kartu debit sudah menggunakan chip pada tahun 2021. Bank terus mengejar penggunaan chip untuk bisa terus menjaga keamanan kartu. Implementasi penggunaan chip sejumlah bank saat ini juga telah melampaui target BI. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya telah mengedarkan kartu debit ber-chip sekitar 2,5 juta hingga saat ini, termasuk yang telah menggunakan logo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Jumlah itu sudah setara 61% lebih dari jumlah kartu debit bank pelat merah ini.
"Jadi di awal tahun saja kami sudah melampaui target BI yang mengharuskan 50% tahun 2019. Sampai akhir tahun kemungkinan akan tercapai sekitar 80%," kata Kepala Digital Channeling Division BTN, Budi Santoso pada Kontan.co.id, Kamis (28/3). Dalam mengimplementasikan kartu debit chip, BTN tidak menghadapi kendala. Untuk nasabah baru, bank ini sudah langsung memberikan kartu chip. Sedangkan untuk eksisting, BTN akan menyurati nasabah yang masih menggunakan kartu debit tanpa chip untuk segera mengganti kartunya. Untuk pengadaan kartu chip, BTN bekerjasama dengan semua vendor yang ada di Indonesia. Budi bilang, saat ini terdapat sekitar tiga atau empat vendor kartu chip. "Kami tidak mau bergantung hanya pada asatu vendor karena itu bisa terkenal ketika banyak bank sekaligus menggunakan vendor yang sama," jelasnya. Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) juga telah mengimplementasikan 80% kartu chip hingga saat ini. Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMN bilang, pihaknya terus mendorong penggunaan chip untuk meningkatkan keamanan. Total kartu debit bank ini yang sudah menggunakan chip mencapai 3 juta kartu.