Implementasikan ESG, BSI Salurkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp 48,8 Triliun per Mei



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan. Termasuk memacu pembiayaan berkelanjutan atau environment, social dan government (ESG) hingga mencapai Rp 48,8 triliun per Mei 2022. 

Nilai itu meningkat 5,63% dari akhir 2021 senilai Rp 46,2 triliun. Pembiayaan ini guna memberi nilai yang dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.  

Selain itu, BSI juga menjalani project green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan. Terbaru, BSI bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan lainnya melakukan  penanaman 20.000 pohon bakau di Daerah Kedonganan, Kabupaten Badung Bali.


Kegiatan ini dilakukan dalam acara Penanaman 20.000 Pohon Bakau yang di inisiasi Oleh Otoritas Jasa Keuangan yang bersinergi dengan seluruh Industri Jasa Keuangan dalam rangka Pembangunan Keuangan Berkelanjutan di Bali.

Baca Juga: Ekonomi Membaik, Penyaluran Kredit Konsumsi Naik 6,4% hingga April

“BSI akan akan terus mengambil peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang kuat, ramah lingkungan serta inklusif dengan mengedepankan penerapan prinsip ESG,” ungkap Direktur Compliance & Human Capital BSI, Tribuana Tunggadewi dalam keterangan tertulis pada Jumat (24/6).

BSI juga bertekad untuk mendorong Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan serta siap mengaspirasikan ekonomi syariah sebagai instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pembangunan ekonomi berkelanjutan ini penting untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup dan kesenjangan sosial di tengah ancaman pemanasan global.

Pengurangan emisi gas karbon menjadi salah satu upaya BSI untuk ikut menjaga lingkungan, salah satunya diwujudkan melalui kegiatan penanaman pohon ini. Selain itu BSI juga telah menerapkan pembangunan solar panel di beberapa cabang sebagai alternatif sumber listrik.

BSI bersama plasticpay juga bekerjasama membangun fasilitas mesin daur ulang plastik untuk mengubah sampah plastik menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali, pengurangan penggunaan kertas untuk layanan perbankan dan Ziswaf melalui dari media digital via BSI Mobile. 

“Hal ini sejalan dengan prinsip sustainable finance yang diimplementasikan pada lini bisnis BSI dan sesuai  nilai-nilai maqashid syariah. Yaitu memelihara agama, jiwa, akal,keturunan, dan harta, dimana konsep ini sejalan dengan prinsip 3P keuangan berkelanjutan (people, planet, profit), sehingga BSI berkomitmen untuk tidak hanya menjalankan muamalah secara bisnis namun juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat serta lingkungan”, ujar Dewi.

Baca Juga: BSI Kelola Aset Konversi Pembiayaan Bank Mantap Senilai Rp 520 Miliar di Aceh

Menurut Dewi, kendati BSI baru berusia satu tahun sejak diresmikan pada awal Februari 2021 lalu, BSI terus berkomitmen dalam penerapan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial) dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG, selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi