KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia akhirnya mencatat surplus di Juni 2018 sebesar US$ 1,74 miliar, setelah sejak awal tahun hampir selalu mencatat defisit. Surplus tersebut disebabkan oleh nilai impor yang turun lebih dalam sebesar 36,27% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 11,26 miliar. Sementara nilai ekspor turun 19,8% dibanding Mei menjadi US$ 13 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menyebut, penurunan impor secara bulanan ini terjadi pada seluruh golongan. Impor bahan baku atau penolong turun 35,21%, barang modal turun 37,81%, dan barang konsumsi turun paling besar mencapai 41,85%. "Tapi kontribusi impor konsumsi hanya 8,94%," kata dia, Senin (16/7).
Impor bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi turun tajam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia akhirnya mencatat surplus di Juni 2018 sebesar US$ 1,74 miliar, setelah sejak awal tahun hampir selalu mencatat defisit. Surplus tersebut disebabkan oleh nilai impor yang turun lebih dalam sebesar 36,27% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 11,26 miliar. Sementara nilai ekspor turun 19,8% dibanding Mei menjadi US$ 13 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menyebut, penurunan impor secara bulanan ini terjadi pada seluruh golongan. Impor bahan baku atau penolong turun 35,21%, barang modal turun 37,81%, dan barang konsumsi turun paling besar mencapai 41,85%. "Tapi kontribusi impor konsumsi hanya 8,94%," kata dia, Senin (16/7).