Impor bahan baku dan barang modal susut, kenapa?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor pada September 2017 sebesar US$ 12,78 miliar. Jumlah itu turun 5,39% dibanding bulan sebelumnya, meski secara tahunan naik 13,13% year on year (YoY). Penurunan kinerja impor ini lebih dalam dibandingkan dengan penurunan ekspor September yang hanya sebesar 4,51% dibanding bulan sebelumnya menjadi US$ 14,54 miliar. Hal ini membuat neraca perdagangan September mencatat surplus US$ 1,76 miliar. Kepala BPS Suhariyanto menyebut, penurunan kinerja impor tersebut terjadi di seluruh golongan penggunaan barangnya. Impor konsumsi, bahan baku, dan barang modal masing-masing turun 5,87%, 4,96%, dan 7,13% dibanding bulan sebelumnya.

Meski secara tahunan ketiganya masing-masing naik 12,34% year on year (YoY), 13,17% YoY, dan 13,39% YoY. Penurunan impor konsumsi lanjut Suhariyanto, disebabkan oleh penurunan pada komoditas buah-buahan longan dari Thailand.

Sementara penurunan impor bahan baku disebabkan oleh penurunan coal. "Coal turun hampir nilainya US$ 34,9 juta, tetapi sharenya tidak terlalu besar," kata Suhariyanto, Senin (16/10). Berikut ini daftar penurunan nilai impor Indonesia menurun golongan penggunaan barang September dibanding Agustus 2017:

1. Barang konsumsi a. impor mobil penumpang turun 15% b. impor alat angkutan bukan untuk industri turun 13,86% c. impor barang konsumsi tak tahan lama turun 11,99% d. impor makanan dan minuman (process) untuk rumah tangga turun 7,7% e. impor bahan bakar pelumas (processed) turun 3,35% f. impor barang konsumsi setengah tahan lama turun 2,58% 2. Bahan baku dan penolong a. impor bahan bakar motor turun 27,18% b. impor suku cadang dan perlengkapan alat angkutan turun 15,81% c. impor bahan baku untuk industri (processed) turun 4,99% d. impor suku cadang dan perlengkapan barang modal turun 3,65% e. impor bahan baku untuk industri (primary) turun 3,15% f. impor makanan dan minuman (primary) untuk industri turun 0,03% 3. Barang modal a. impor alat angkutan untuk industri turun 25,6% b. impor mobil penumpang turun 15% c. impor barang modal kecuali alat angkutan turun 4,54%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina