Impor bahan baku produk plastik PE dan PP meningkat



JAKARTA. Bahan baku plastik terutama polyethylene (PE) dan polypropiline (PP) terus meningkat. Pasalnya, kebutuhan akan produk plastik juga terus naik. Sayangnya, produksi bahan baku plastik di Indonesia belum mencukupi kebutuhan di dalam negeri. Maklum, pertumbuhan industri hilir plastik lebih cepat ketimbang industri hulunya.Suhat Miyarso, Sekretaris Perusahaan PT Chandra Asri Tbk, mengatakan industri hulu petrokimia rata-rata hanya tumbuh 4% per tahun. Sementara industri hilir plastik bisa tumbuh 6,5%-7% per tahun. Alhasil, Indonesia masih harus mengimpor PE dan PP dalam jumlah besar.Suhat memperkirakan, sampai akhir tahun ini, impor PE dan PP akan melebihi 780.000 ton. "Impor tahun ini mungkin bisa tumbuh 50% ketimbang 2009," katanya, Senin (22/11). Sampai September 2010, impor PE dan PP sudah tumbuh 40% dibanding impor tahun 2009. Jumlah impor PE dan PP tahun 2009 mencapai 550.000 ton.Direktur Jenderal Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan, saat ini kebutuhan PP dan PE di dalam negeri mencapai 1,57 juta ton per tahun. Tapi, "Industri dalam negeri baru bisa memenuhi 60%-nya atau sekitar 946.000 ton," ujarnya. Asal tahu saja, saat ini kapasitas produksi PP nasional 685.000 ton per tahun. Dari jumlah itu, industri bisa berproduksi 545.000 ton per tahun. Sementara kapasitas produksi PE nasional mencapai 770.000 ton per tahun, dengan jumlah produksi 470.000 ton per tahun. Ke depan, kapasitas produksi PE dan PP di dalam negeri akan mengalami pertumbuhan dari penambahan kapasitas produksi PT Chandra Asri dan PT Polytama. Namun, penambahan itu belum mampu menghentikan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: