KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendali impor beras kembali ke tangan Bulog. Pemerintah kembali menunjuk Bulog sebagai pelaksana impor 500.000 ton beras. Keputusan ini sekaligus menganulir keputusan Kementerian Perdagangan yang menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai importir 500.000 ton beras. Sebab, Permendag Nomor 1/2018 tentang Impor Beras ini dinilai tidak sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48/2016 tentang Penugasan Perum Bulog dalam Rangka Stabilisasi Harga Pangan. Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, saat ini, cadangan beras di Bulog hanya tersisa 875.000 ton. Pasokan beras impor ini akan menambah stok beras Bulog. Dia berharap, tambahan stok beras ini akan menurunkan harga beras di pasaran. Oleh karena itu, kata Darmin, Bulog wajib menggelar operasi pasar secara intensif, serta menyalurkan beras sejahtera (Rastra).
Impor beras di bawah kendali Bulog lagi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendali impor beras kembali ke tangan Bulog. Pemerintah kembali menunjuk Bulog sebagai pelaksana impor 500.000 ton beras. Keputusan ini sekaligus menganulir keputusan Kementerian Perdagangan yang menunjuk PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai importir 500.000 ton beras. Sebab, Permendag Nomor 1/2018 tentang Impor Beras ini dinilai tidak sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 48/2016 tentang Penugasan Perum Bulog dalam Rangka Stabilisasi Harga Pangan. Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, saat ini, cadangan beras di Bulog hanya tersisa 875.000 ton. Pasokan beras impor ini akan menambah stok beras Bulog. Dia berharap, tambahan stok beras ini akan menurunkan harga beras di pasaran. Oleh karena itu, kata Darmin, Bulog wajib menggelar operasi pasar secara intensif, serta menyalurkan beras sejahtera (Rastra).