KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat stabil di level US$ 42 per barel, minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober terus merosot. Teranyar, merujuk Bloomberg, Senin (7/9) pada pukul 17.50 WIB harga minyak WTI telah terkoreksi menjadi US$ 39,07 per barel atau turun 1,76% dibanding penutupan sebelumnya. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga minyak dunia belakangan memang tertekan oleh berbagai sentimen negatif. Sentimen utamanya memang masih berkaitan dengan penyebaran virus corona dan permintaan terhadap minyak yang tak kunjung membaik. Tak pelak harga minyak pun merosot. “Setelah sempat berdamai, hubungan Amerika Serikat (AS) dan China mulai kembali memanas. Ini berdampak pada impor China yang semula tinggi, namun saat ini menurun akibat ketegangan dan membuat harga minyak terus tergelincir,” jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).
Impor China menurun, harga minyak WTI ikut terperosok
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah sempat stabil di level US$ 42 per barel, minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Oktober terus merosot. Teranyar, merujuk Bloomberg, Senin (7/9) pada pukul 17.50 WIB harga minyak WTI telah terkoreksi menjadi US$ 39,07 per barel atau turun 1,76% dibanding penutupan sebelumnya. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga minyak dunia belakangan memang tertekan oleh berbagai sentimen negatif. Sentimen utamanya memang masih berkaitan dengan penyebaran virus corona dan permintaan terhadap minyak yang tak kunjung membaik. Tak pelak harga minyak pun merosot. “Setelah sempat berdamai, hubungan Amerika Serikat (AS) dan China mulai kembali memanas. Ini berdampak pada impor China yang semula tinggi, namun saat ini menurun akibat ketegangan dan membuat harga minyak terus tergelincir,” jelas Faisyal kepada Kontan.co.id, Senin (7/9).