JAKARTA. Lagi-lagi impor daging sapi Bulog terganjal aturan. Dalam waktu dekat, impor daging milik Perum Bulog belum bisa masuk ke Indonesia. Padahal, perusahaan plat merah ini berencana untuk memasukkan 200 ton daging sapi lewat bandara Soekarno-Hatta. Impor daging sapi oleh Bulog via pelabuhan udara Soekarno-Hatta Jakarta masih menunggu surat usulan revisi dari Bulog tentang perubahan tentang pemasukan sebagian dari jumlah daging beku yang akan diimpor dari pelabuhan tanjung priok ke Soekarno-Hatta. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Syukur Iwantoro mengatakan, usulan revisi dari Bulog tersebut diajukan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP). "Yang belum diproses usulan untuk masuk via Soekarno-Hatta," kata Syukur, Kamis (11/7).
Menurut Syukur, Surat Rekomendasi Pemasukan (SRP) yang dikeluarkan oleh Kemtan hanya mengatur pemasukan impor daging Bulog melalui pelabuhan Tanjung Priok. "SRP itu sudah sesuai dengan surat permohonan Bulog tanggal 25 Juni 2013," kata Syukur. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 588 tahun 2013, pada tahun ini, Bulog akan memasukkan daging impor sapi dari Australia sebanyak 3.000 ton. Rinciannya adalah 2.800 ton secondary cuts boneless dan 200 ton fancy and variety meats. Catatan saja, izin impor daging sapi yang diberikan kepada Bulog untuk pemasukan via pelabuhan tanjung Priok sudah dikeluarkan oleh Kementan pada tanggal 25 Juni lalu. Sedangkan Izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) keluar pada tanggal 26 Juni. Bulog sendiri menjadwalkan proses importasi daging sapi via laut dilakukan pada tanggal 15 Juli, dengan volume mendekati 1.000 ton. Diperkirakan, daging sapi impor tersebut sampai di tanah air pada tanggal 25 Juli.