KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wabah virus korona berdampak buruk terhadap perdagangan RI dengan China. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, aktivitas impor dari China makin lesu dalam dua bulan terakhir. Hal ini terlihat dari catatan arus devisa impor pada pekan keempat Februari 2020 hanya US$ 3,03 miliar. Angka ini turun 25,19% dibandingkan dengan devisa impor pekan pertama Desember 2019 yang mencapai US$ 4,05 miliar (lihat grafik). Wabah corona mulai menyebar sejak 19 Desember 2019 lalu. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea dan Cukai Kemkeu Syarif Hidayat Selasa (3/2), tren impor di awal tahun memang biasanya turun. Namun, dampak penyebaran virus corona menambah impor makin terpuruk. Semula ia memprediksi impor rebound setelah libur imlek. "Tapi ini tidak terjadi, yang paling berpengaruh impor dari China, negara lain masih aman," katanya.
Impor dari China makin terpuruk akibat korona
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Wabah virus korona berdampak buruk terhadap perdagangan RI dengan China. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, aktivitas impor dari China makin lesu dalam dua bulan terakhir. Hal ini terlihat dari catatan arus devisa impor pada pekan keempat Februari 2020 hanya US$ 3,03 miliar. Angka ini turun 25,19% dibandingkan dengan devisa impor pekan pertama Desember 2019 yang mencapai US$ 4,05 miliar (lihat grafik). Wabah corona mulai menyebar sejak 19 Desember 2019 lalu. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Ditjen Bea dan Cukai Kemkeu Syarif Hidayat Selasa (3/2), tren impor di awal tahun memang biasanya turun. Namun, dampak penyebaran virus corona menambah impor makin terpuruk. Semula ia memprediksi impor rebound setelah libur imlek. "Tapi ini tidak terjadi, yang paling berpengaruh impor dari China, negara lain masih aman," katanya.