JAKARTA. Pemerintah melakukan seribu satu cara untuk bisa menarik investasi masuk. Terbaru, pemerintah sedang menggodok pembebasan tarif bea masuk dengan negara yang tidak terikat perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) bersama Indonesia. Selama ini pemerintah hanya memiliki dua cara membebaskan dan mengurangi bea masuk atas impor barang. Pertama, dengan program bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Tahun ini ada 18 sektor industri penerima BMDTP (lihat tabel). Kedua, pembebasan dan pengurangan bea masuk impor pada negara yang meneken perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia, yakni Asean, Australia, China, Korea Selatan, Chili, dan India. Nah, fasilitas pembebasan dan pengurangan bea masuk ini juga akan diberlakukan kepada negara non-FTA. Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag) Bachrul Chairi mengatakan, ide pembebasan bea masuk dari negara non FTA merupakan inisiatif pemerintah untuk semakin menghidupkan industri dalam negeri.
Impor dari negara non FTA bebas bea masuk
JAKARTA. Pemerintah melakukan seribu satu cara untuk bisa menarik investasi masuk. Terbaru, pemerintah sedang menggodok pembebasan tarif bea masuk dengan negara yang tidak terikat perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) bersama Indonesia. Selama ini pemerintah hanya memiliki dua cara membebaskan dan mengurangi bea masuk atas impor barang. Pertama, dengan program bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP). Tahun ini ada 18 sektor industri penerima BMDTP (lihat tabel). Kedua, pembebasan dan pengurangan bea masuk impor pada negara yang meneken perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia, yakni Asean, Australia, China, Korea Selatan, Chili, dan India. Nah, fasilitas pembebasan dan pengurangan bea masuk ini juga akan diberlakukan kepada negara non-FTA. Direktur Jenderal Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemdag) Bachrul Chairi mengatakan, ide pembebasan bea masuk dari negara non FTA merupakan inisiatif pemerintah untuk semakin menghidupkan industri dalam negeri.