KONTAN.CO.ID - Konsumen China terus mengurangi pembelian emas bulan lalu. Melonjaknya harga emas dan perlambatan ekonomi yang berkelanjutan diduga membatasi permintaan emas di negara pembeli emas batangan terbesar di dunia tersebut. Melansir
Bloomberg, berdasarkan data bea cukai yang dirilis pada hari Selasa (20/8/2024), periode Juli 2024, impor emas China turun 24% menjadi 44,6 ton. Ini merupakan level terendah dalam lebih dari dua tahun.
Hal tersebut menyusul penurunan yang lebih tajam pada bulan Juni, ketika impor emas anjlok 58% dari bulan sebelumnya. Permintaan besar China terhadap logam mulia, yang mencapai puncaknya pada bulan Januari, telah menjadi pilar penting dalam reli harga emas yang telah mendorong harga si kuning mentereng ini berada di atas US$ 2.500 per troy ouce. Jika perlambatan berlanjut, kondisi itu bisa membuat keuntungan lebih lanjut semakin sulit didapat. Lonjakan harga emas batangan telah didorong oleh permintaan safe haven dan optimisme bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga. Sentimen lainnya adalah pembelian dari konsumen Asia dan bank sentral global, termasuk People's Bank of China.
Baca Juga: Ekspor Emas Swiss Capai Level Tertinggi sejak April Penurunan pengiriman yang drastis menunjukkan betapa buruknya dampak ganda dari harga yang tinggi dan ekonomi yang lemah terhadap pembeli emas China. Terpukul oleh krisis properti yang berkepanjangan dan mata uang lokal yang melemah, pembeli kini mendapati bahwa emas menjadi jauh lebih tidak terjangkau. Pukulan terbesar terjadi pada pembelian barang-barang seperti perhiasan. Sementara emas batangan dan koin terus menarik permintaan dari investor yang mencari penyimpan nilai di masa yang tidak pasti.
Tahun lalu, kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi China membantu mendorong permintaan emas batangan bahkan pada harga yang tinggi.
Baca Juga: Harga Emas Spot Sentuh US$2.524,88 Selasa (20/8), Melampaui Rekor Sebelumnya Antusiasme itu sebagian besar telah memudar, mengubah premi yang dibayarkan untuk emas di Shanghai menjadi diskon yang jarang terjadi pada bulan Juli dan Agustus. Bank sentral China juga telah menghentikan program pembeliannya selama tiga bulan terakhir, melemahkan salah satu sentiment dukungan utama di pasar emas.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie