JAKARTA. Bersiap menghadapi Lebaran para produsen terigu sudah menggenjot impor gandum dari beberapa negara. Tak heran kalau sepanjang Mei lalu impor gandum melonjak drastis. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor gandum dari Australia misalnya pada Mei sebesar US$ 89,96 juta, melonjak 51,12% dibandingkan bulan April yang masih US$ 59,53 juta. Sementara impor gandum dari Amerika Serikat (AS) pada bulan April masih US$ 18,19 juta tapi nilainya melonjak hingga 233,32% menjadi US$ 60,63 juta di bulan Mei. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Loppies, sepanjang Mei para produsen terigu nasional memang meningkatkan volume impor gandum dari dua negara itu. Ini dilakukan guna memacu produksi sekaligus persediaan cadangan guna menghadapi bulan puasa mendatang. "Persiapan kita tidak mungkin mendadak, harus 2-3 bulan sebelum puasa," jelas Ratna kepada KONTAN, Rabu (20/7).
Impor gandum melambung tinggi
JAKARTA. Bersiap menghadapi Lebaran para produsen terigu sudah menggenjot impor gandum dari beberapa negara. Tak heran kalau sepanjang Mei lalu impor gandum melonjak drastis. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor gandum dari Australia misalnya pada Mei sebesar US$ 89,96 juta, melonjak 51,12% dibandingkan bulan April yang masih US$ 59,53 juta. Sementara impor gandum dari Amerika Serikat (AS) pada bulan April masih US$ 18,19 juta tapi nilainya melonjak hingga 233,32% menjadi US$ 60,63 juta di bulan Mei. Menurut Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo), Ratna Sari Loppies, sepanjang Mei para produsen terigu nasional memang meningkatkan volume impor gandum dari dua negara itu. Ini dilakukan guna memacu produksi sekaligus persediaan cadangan guna menghadapi bulan puasa mendatang. "Persiapan kita tidak mungkin mendadak, harus 2-3 bulan sebelum puasa," jelas Ratna kepada KONTAN, Rabu (20/7).