Impor gula kristal putih tahun ini tak dibutuhkan



JAKARTA. Dewan Gula Indonesia (DGI) merekomendasikan tahun ini pemerintah tak perlu mengimpor gula kristal putih. Pasalnya, stok gula kristal putih di awal tahun ini masih sekitar 839.074 ton.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan, stok gula kristal putih cukup untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat sampai musim giling mendatang. Selain stok gula sudah mencukupi, impor gula tidak dibutuhkan karena ada penambahan pabrik gula baru pada Februari tahun ini.

Di Jawa, stok gula kristal putih mencapai 601.390 ton, stok di luar Jawa 237.675 ton. "Kami yakin gula kristal putih tak perlu impor tambahan karena stok cukup," kata Suswono, Rabu (30/1).


DGI mencatat, per 15 Januari 2013, stok gula kristal putihdi Jawa ada di pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara IX, seberat 47.083 ton, PTPN X, sebanyak 226.140 ton, PTPN IX 144.586 ton, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia, 118.759 ton.

Selain itu, masih ada stok di PT Madu Baru, PT Kebon Agung, PT Industri Gula Nusantara, dan PT Pakis Baru. Di luar Jawa, stok gula kristal putih dimiliki beberapa pabrik gula, antara lain PTPN II mencapai 6.000 ton, PTPN VII 2.171 ton, PTPN XIV 21.050 ton, dan PT Sugar Group, 137.359 ton.

Tahun lalu, pemerintah mengeluarkan izin impor gula kristal putih untuk provinsi Aceh dan Kalimantan Barat seberat 71.432 ton, tetapi yang terealisasi baru 60.998 ton.

Sedang izin impor gula mentah (raw sugar) untuk diolah menjadi gula kristal putih di Indonesia Timur mencapai 240.000 ton dan yang terealisasi 180.000 ton. Untuk menutupi idle capacity pabrik gula, pemerintah memberikan izin impor 350.000 ton tetapi baru terealisasi 251.000 ton.

Tahun ini, pemerintah menargetkan produksi gula kristal putih 2,75 juta ton. Rinciannya, sebanyak 1,05 juta ton produksi pabrik gula swasta dan produksi pabrik gula BUMN sebesar 1,7 juta ton.

Meski sepakat tak perlu impor gula kristal putih, Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) PTPN XI, Arum Sabil, mengkhawatirkan produksi gula tahun ini tak mencapai target karena cuaca. Sepanjang 2012, cuaca kering mengganggu pertumbuhan vegetatif tanaman tebu pada 2013. Ini berdampak ke produktivitas dan rendemen tebu. Saat ini, luas areal tanaman tebu capai 451.558 ha dengan rendemen 8,27%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro