JAKARTA. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menjadi tujuan utama pintu masuk produk hortikultura. Setelah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ditutup sebagai pintu masuk produk impor hortikultura, impor produk tersebut di Tanjung Perak telah naik sebesar 60%. Banun Harpini, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kemtan mengatakan, jika sebelumnya volume impor hortikultura di Tanjung Perak mencapai 60 kontainer per hari, setelah Priok ditutup, volume impor naik menjadi 100 kontainer per hari. Seperti diketahui, sejak 19 Juni 2012, empat pintu impor hortikultura hanya Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Belawan Medan dan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. "Selain Surabaya, pelabuhan lain belum ada kenaikan signifikan," kata Banun, Selasa (2/10).
Impor hortikultura di Tanjung Perak naik 60%
JAKARTA. Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menjadi tujuan utama pintu masuk produk hortikultura. Setelah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, ditutup sebagai pintu masuk produk impor hortikultura, impor produk tersebut di Tanjung Perak telah naik sebesar 60%. Banun Harpini, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Kemtan mengatakan, jika sebelumnya volume impor hortikultura di Tanjung Perak mencapai 60 kontainer per hari, setelah Priok ditutup, volume impor naik menjadi 100 kontainer per hari. Seperti diketahui, sejak 19 Juni 2012, empat pintu impor hortikultura hanya Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Pelabuhan Belawan Medan dan Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang. "Selain Surabaya, pelabuhan lain belum ada kenaikan signifikan," kata Banun, Selasa (2/10).