KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai impor dari China tercatat masih paling tinggi hingga Januari 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor non minyak dan gas (migas) dari China ke Indonesia mencapai US$ 6,34 miliar pada periode tersebut. Meski demikian, impor dari China tercatat turun dari Desember 2024 yang mencapai US$ 7,29 miliar.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, impor dari China mencapai 40,86% dari total impor nonmigas Indonesia.

BTN dan Kabupaten Minahasa Utara Luncurkan DigiKab Powered by Balé

“Impor ini lebih tinggi bila dibandingkan Januari 2024 yang mencapai US$ 5,95 miliar,” tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (17/2).

Baca Juga: Impor Januari 2025 Turun, BPS: Aktivitas Belum Pulih Karena Banyak Libur

Di posisi kedua, impor nonmigas paling banyak berasal dari Jepang, nilainya mencapai 1,15 miliar, atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,34 miliar. Impor dari negara ini mencapai 7,42% dari total impor nonmigas.

Di posisi ketiga, adalah dengan Amerika Serikat yang impor nonmigas mencapai US$ 760 juta atau meningkat dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 0,71 miliar. Impor dari negara ini mencapai 4,92% dari total impor nonmigas.

Selanjutnya, impor nonmigas ke ASEAN mencapai US$ 2,39 miliar atau turun bila dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 2,70 miliar. Impor dari ASEAN ini mencapai 15,41% dari total impor nonmigas.

Ke Uni Eropa mencapai US$ 870 juta, atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 1,34 miliar. Impor nonmigas ke eropa mencapai 5,60% dari total impor nonmigas.

Terakhir, impor ke negara lainnya mencapai US$ 4 miliar, atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$ 4,24 miliar. Impor ke negara lainnya ini mencapai 25,79% dari total impor nonmigas.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Impor Kurma Meroket, Capai 16,43 Ribu Ton Pada Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News