Impor Jagung 250.000 Ton Ditargetkan Masuk Indonesia Pertengahan November



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Impor jagung sebanyak 250.000 ton ditargetkan akan masuk ke Indonesia pada pertengahan November. 

Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi, Senin (6/11). 

Arief mengatakan jagung tersebut nantinya akan langsung didistribusikan kepada para peternak mandiri dalam rangka menekan biaya produksi pakan yang tinggi. Pasalnya, produksi jagung dalam negeri tengah mengalami defisit yang menyebabkan kenaikan harga dalam negeri. 


Untuk itu perlu upaya intervensi agar dampak kenaikan ini tidak sampai berdampak pada komoditas turunan seperti telur dan ayam. 

Baca Juga: Bapanas: Harga Beras, Jagung dan Gula Berpotensi Terus Alami Kenaikan

"Apabila jagung tidak di intervensi maka nanti harga telur dan harga ayam juga akan naik. Karena jagung ini adalah komponen utama untuk pakan ternak," terang Arief. 

Sebelumnya, pemerintah menugaskan Bulog untuk mengimpor sebanyak 500.000 ton jagung pada tahun ini. 

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog telah menghubungi sejumlah negara seperti Brasil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS) untuk mengekspor jagung ke Indonesia. 

Budi menyampaikan, kuota dari impor jagung akan disesuaikan dengan masa produksi panen jagung di dalam negeri.

“Akhir tahun ini insyaallah juga jagung sudah ada. Saya berhitung dari masa panen. Jadi jangan saya tabrakkan,” kata Budi, Kamis (12/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati