Impor jagung diproyeksi melebihi perkiraan



JAKARTA. Impor jagung untuk industri pakan ternak tahun ini diproyeksi akan melebihi perkiraan awal. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi hingga akhir tahun 2014 ini impor akan mencapai lebih 3,6 juta ton.

Sudirman Ketua Umum GPMT mengatakan, melonjaknya impor jagung tersebut disebabkan karena suplai dari dalam negeri yang terbatas karena adanya bencana seperti meletusnya gunung Kelud dan badai El Nino. "Kalau itu terjadi, akan menjadi rekor tertinggi (impor jagung) selama ini," kata Sudirman, Selasa (17/6).

Hingga awal Juni tahun ini saja, impor jagung yang dilakukan oleh perusahaan pakan ternak mencapai 1,2 juta ton. Dengan perkiraan produksi pakan ternak tahun ini sebanyak 15,5 juta ton, GPMT memproyeksikan kebutuhan jagungnya mencapai 7,7 juta ton.


Kementerian Pertanian (Kementan) sendiri menargetkan produksi jagung tahun 2014 ini sebanyak 20,82 juta ton, atau tumbuh 12,48% dibandingkan realisasi produksi jagung tahun lalu yang sekitar 18,51 juta ton.

Dari jumlah tersebut panen raya jagung biasa terjadi di semester I prosentasenya mencapai 60%, sementara itu pada semester II panennya sekitar 40% dari produksi. Catatan saja, serapan jagung domestik tidak hanya dibutuhkan untuk industri pakan ternak saja, namun juga untuk konsumsi, dan industri makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan