JAKARTA. Impor jagung untuk industri pakan ternak tahun ini diproyeksi akan melebihi perkiraan awal. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi hingga akhir tahun 2014 ini impor akan mencapai lebih 3,6 juta ton. Sudirman Ketua Umum GPMT mengatakan, melonjaknya impor jagung tersebut disebabkan karena suplai dari dalam negeri yang terbatas karena adanya bencana seperti meletusnya gunung Kelud dan badai El Nino. "Kalau itu terjadi, akan menjadi rekor tertinggi (impor jagung) selama ini," kata Sudirman, Selasa (17/6). Hingga awal Juni tahun ini saja, impor jagung yang dilakukan oleh perusahaan pakan ternak mencapai 1,2 juta ton. Dengan perkiraan produksi pakan ternak tahun ini sebanyak 15,5 juta ton, GPMT memproyeksikan kebutuhan jagungnya mencapai 7,7 juta ton.
Impor jagung diproyeksi melebihi perkiraan
JAKARTA. Impor jagung untuk industri pakan ternak tahun ini diproyeksi akan melebihi perkiraan awal. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi hingga akhir tahun 2014 ini impor akan mencapai lebih 3,6 juta ton. Sudirman Ketua Umum GPMT mengatakan, melonjaknya impor jagung tersebut disebabkan karena suplai dari dalam negeri yang terbatas karena adanya bencana seperti meletusnya gunung Kelud dan badai El Nino. "Kalau itu terjadi, akan menjadi rekor tertinggi (impor jagung) selama ini," kata Sudirman, Selasa (17/6). Hingga awal Juni tahun ini saja, impor jagung yang dilakukan oleh perusahaan pakan ternak mencapai 1,2 juta ton. Dengan perkiraan produksi pakan ternak tahun ini sebanyak 15,5 juta ton, GPMT memproyeksikan kebutuhan jagungnya mencapai 7,7 juta ton.