KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan impor jagung pakan sebanyak 500.000 ton. Rencana tersebut sebagai upaya mengatasi fluktuasi harga jagung pakan yang dialami peternak ayam. Direktur
Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pengurusan persetujuan impor dari penugasan tersebut. Rencananya ada tiga negara yang akan menjadi sumber importasi jagung pakan. "Rencana dari negara Amerika, Brasil atau Argentina. Saat ini masih pengurusan persetujuan impor," kata Suyamto kepada Kontan.co.id, Rabu (11/10).
Posman Sibuea, Guru Besar Teknologi Hasil Pertanian, Unika Santo Thomas Medan menilai, rencana mengimpor jagung sebanyak 500.000 ton merupakan langkah baik yang harus ditempuh pemerintah untuk menstabilkan harga pakan dan telur di pasar.
Baca Juga: PT KBI Bangun Ekosistem Berkelanjutan Pertanian Kedelai Selain itu, impor tersebut juga bakal membantu peternak ayam mengatasi fluktuasi harga jagung pakan. "Tahap pertamanya 250.000 ton. Semoga bisa diatur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga," jelasnya. Namun, Posman mengatakan dalam rangka keseimbangan baru harga pangan, Pemerintah perlu mencari solusi untuk meningkatkan produksi jagung guna memenuhi kebutuhan jagung dalam negeri, sekaligus juga untuk memenuhi permintaan pasar ekspor. Pemerintah menurutnya harus mengeksekusi kebijakan terkait percepatan pengembangan jagung dengan menetapkan strategi pengembangan jagung menuju swasembada berkelanjutan melalui Roadmap Jagung 2022-2024. "Ke depan pemerintah harus menyiapkan langkah intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi, khususnya melalui perluasan lahan baru agar produksi jagung meningkat. Dan produksi ini tentu dipersiapkan sesuai dengan
demand di dalam negeri dan juga bisa memenuhi
demand di negara lain," ujar Posman. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi memastikan, importasi jagung pakan tersebut dilakukan secara cermat dan terukur, dan tetap menjaga harga di tingkat petani tetap baik. Arief menyebut Impor jagung pakan sebanyak 500.000 ton bakal ditugaskan kepada Perum Bulog. Untuk menjaga harga di tingkat petani tetap baik tersebut, impor jagung pakan dilakukan secara bertahap, dan memastikan Bulog telah memiliki pembeli siaga yang berasal dari kalangan peternak.
Baca Juga: Atasi Fluktuasi Harga, Pemerintah Bakal Mengimpor 500.000 Ton Jagung Pakan "Tetapi sekali lagi, saya tekankan importasi ini tentu dilakukan secara terukur dengan mempertimbangkan harga di tingkat petani tetap baik. Ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai bulan ini,” tegasnya. Arief mengatakan, tahap pertama kedatangan yakni 250.000 ton akan diatur kedatangannya dan diupayakan sebelum panen, sehingga kepentingan petani jagung nasional tetap terjaga. "Bulog pun dipastikan telah ada
standby buyer dari teman-teman peternak unggas. Tidak seperti yang dahulu. Selanjutnya akan kita atur dalam suatu komitmen yang disepakati bersama,” tutur Arief Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi