JAKARTA. Impor jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak tahun ini diproyeksi kembali meningkat. Berdasarkan perhitungan Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT), impor jagung tahun 2014 diprediksi mencapai 3,5 juta ton, atau naik sekitar 16,5% - 12,9% ketimbang tahun lalu yang sekitar 3 juta ton - 3,1 juta ton. Desianto Budi Utomo, Sekjen GPMT mengatakan, peningkatan volume impor jagung tahun ini lantaran produksi jagung domestik yang tidak membaik akibat cuaca yang tidak mendukung. "Kelihatannya tahun ini cuaca yang tidak bersahabat masih terus berlanjut," ujar Desianto, Senin (6/1). Catatan saja, Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung tahun 2014 sebanyak 20,82 juta ton, atau tumbuh 12,48% dari realisasi produksi jagung tahun lalu yang sekitar 18,51 juta ton. Namun, lantaran keterbatasan lahan dan gangguan cuaca berpotensi membuat produksi jagung terganggu. Tak hanya itu, dari total produksi jagung domestik, saat ini hanya sebagian yang dialokasikan untuk bahan baku pakan ternak. Sebenarnya, volume impor jagung oleh industri pakan ternak ini melebihi prediksi Kementerian Pertanian. Asal tahu saja, pada tahun 2013 lalu Kementerian Pertanian berharap impor jagung hanya sekitar 1,5 juta ton.
Impor jagung untuk pakan ternak naik
JAKARTA. Impor jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak tahun ini diproyeksi kembali meningkat. Berdasarkan perhitungan Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT), impor jagung tahun 2014 diprediksi mencapai 3,5 juta ton, atau naik sekitar 16,5% - 12,9% ketimbang tahun lalu yang sekitar 3 juta ton - 3,1 juta ton. Desianto Budi Utomo, Sekjen GPMT mengatakan, peningkatan volume impor jagung tahun ini lantaran produksi jagung domestik yang tidak membaik akibat cuaca yang tidak mendukung. "Kelihatannya tahun ini cuaca yang tidak bersahabat masih terus berlanjut," ujar Desianto, Senin (6/1). Catatan saja, Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung tahun 2014 sebanyak 20,82 juta ton, atau tumbuh 12,48% dari realisasi produksi jagung tahun lalu yang sekitar 18,51 juta ton. Namun, lantaran keterbatasan lahan dan gangguan cuaca berpotensi membuat produksi jagung terganggu. Tak hanya itu, dari total produksi jagung domestik, saat ini hanya sebagian yang dialokasikan untuk bahan baku pakan ternak. Sebenarnya, volume impor jagung oleh industri pakan ternak ini melebihi prediksi Kementerian Pertanian. Asal tahu saja, pada tahun 2013 lalu Kementerian Pertanian berharap impor jagung hanya sekitar 1,5 juta ton.