JAKARTA. Indonesia masih mengandalkan kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. PT Cargill Indonesia merupakan salah satu importir kedelai yang sudah memulai bisnis kedelai di Indonesia sejak tahun 1999. Bisnis ini dimulai berdasarkan perjanjian suplai jangka panjang dengan sebuah koperasi lokal berskala besar yang beranggotakan pabrik tahu dan tempe di Indonesia. Meskipun sudah lama masuk ke bisnis kedelai dan telah memiliki pangsa pasar tersendiri, tapi pada tahun ini impor kedelai yang dilakukan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu merosot dari tahun-tahun sebelumnya. Bila dalam dua tahun terakhir, Cargill rutin mengimpor rata-rata 120.000 ton kedelai per tahun, tapi tahun ini diperkirakan impor kedelai akan lebih kecil dari angka itu. Padahal, Cargill sempat menargetkan impor kedelai tahun ini sama dengan tahun lalu yakni 120.000 ton.
Impor kedelai Cargill merosot di bawah 100.000 ton
JAKARTA. Indonesia masih mengandalkan kedelai impor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri. PT Cargill Indonesia merupakan salah satu importir kedelai yang sudah memulai bisnis kedelai di Indonesia sejak tahun 1999. Bisnis ini dimulai berdasarkan perjanjian suplai jangka panjang dengan sebuah koperasi lokal berskala besar yang beranggotakan pabrik tahu dan tempe di Indonesia. Meskipun sudah lama masuk ke bisnis kedelai dan telah memiliki pangsa pasar tersendiri, tapi pada tahun ini impor kedelai yang dilakukan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu merosot dari tahun-tahun sebelumnya. Bila dalam dua tahun terakhir, Cargill rutin mengimpor rata-rata 120.000 ton kedelai per tahun, tapi tahun ini diperkirakan impor kedelai akan lebih kecil dari angka itu. Padahal, Cargill sempat menargetkan impor kedelai tahun ini sama dengan tahun lalu yakni 120.000 ton.