JAKARTA. Kebutuhan kedelai nasional pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 2,5 juta-2,6 juta ton. Kebutuhan itu sebagian besar akan dipenuhi oleh impor, sebab pasokan produksi kedelai nasional diproyeksikan hanya sekitar 950.000 ton. Maka sisanya akan diimpor. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan, sebagian besar kedelai itu digunakan industri kecil dan menengah yang bergerak di bidang industri tahu dan tempe."Kebutuhan industri kedelai lebih banyak ke industri kecil dan menengah seperti industri tahu dan tempe sekitar 84% lebih," kata Sri, Selasa (6/1). Selain itu sebanyak 15% digunakan untuk industri susu dan industri lain. Untuk kedelai lokal, lebih banyak digunakan untuk industri tahu dan kedelai impor yang memiliki kualitas lebih bagus digunakan untuk industri tempe supaya hasilnya lebih putih.
Impor kedelai pada 2015 akan capai 1,7 juta ton
JAKARTA. Kebutuhan kedelai nasional pada tahun 2015 diperkirakan mencapai 2,5 juta-2,6 juta ton. Kebutuhan itu sebagian besar akan dipenuhi oleh impor, sebab pasokan produksi kedelai nasional diproyeksikan hanya sekitar 950.000 ton. Maka sisanya akan diimpor. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Sri Agustina mengatakan, sebagian besar kedelai itu digunakan industri kecil dan menengah yang bergerak di bidang industri tahu dan tempe."Kebutuhan industri kedelai lebih banyak ke industri kecil dan menengah seperti industri tahu dan tempe sekitar 84% lebih," kata Sri, Selasa (6/1). Selain itu sebanyak 15% digunakan untuk industri susu dan industri lain. Untuk kedelai lokal, lebih banyak digunakan untuk industri tahu dan kedelai impor yang memiliki kualitas lebih bagus digunakan untuk industri tempe supaya hasilnya lebih putih.