BEIJING. Menyusul terbitnya aturan larangan ekspor mineral tambang mentah di Indonesia akan mendongkrak pengiriman kokas metalurgi dari China ke Indonesia. Jumlah ekspor kokas metalurgi itu diproyeksikan mencapai 2 juta ton per tahun. Perlu diketahui, kokas metalurgi tersebut diperlukan oleh tempat pengolahan atau smelter yang dibangun perusahaan tambang yang ada di Indonesia. China mengintip peluang ekspor kokas atau batu bara kualitas tertinggi ke perusahaan smelter di Indonesia. Kokas metalurgi tersebut dibutuhkan untuk membuat besi kasar nikel, atau pengganti nikel halus peringkat tinggi dalam pembuatan stainless steel atau baja anti-karat.
Kenaikan ekspor kokas metalurgi dari China itu merupakan salah satu dampak dari kebijakan larangan ekspor bahan mineral mentah di Indonesia. Reuters memberitakan, sebelum berlakunya larangan ekspor mineral mentah, ekspor kokas metalurgi dari China baru mencapai 47.000 ton. Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah Indonesia, diproyeksikan ekspor kokas metalurgi mencapai angka fantastis, yakni 2 juta ton.