Impor komponen sepeda ikut terhambat gara-gara kontainer langka



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sepeda merek Element, PT Roda Maju Bahagia mengakui impor sparepart sepeda terhambat kelangkaan kontainer. Tentu hal ini mengganggu bisnisnya karena kebutuhan komponen yang harus diimpor masih tinggi atau berkisar 70%-80%. 

CEO Roda Maju Bahagia, Hendra menjelaskan adanya kelangkaan kontainer ini sudah mulai terasa sejak bulan Juni 2020. Hal ini mengganggu timeline kerja produksi akibat kedatangan komponen impor yang tidak sesuai jadwal. 

"Ada barang yang seharusnya sudah dikirim tapi ketahan di pelabuhan China. Jadi sejauh ini kami menyesuaikan produksinya terus," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/12). 


Baca Juga: Impor AC dan komponennya terhambat kelangkaan kontainer

Hendra mengakui saat ini utilisasi produksi masih full karena perusahaannya melakukan management stock 1 bulan hingga 1,5 bulan ke depan. Namun kalau kondisi normal, semestinya stok komponen di pabriknya bisa untuk jangka waktu lebih panjang lagi.  

Tidak hanya berdampak pada timeline produksi saja, hambatan impor ini turut mengerek harga komponen sepeda. Hendra mengungkapkan ada beberapa komponen yang harganya naik 3%, 10% hingga 15%. Adapun kalau dirata-rata, kenaikan harga komponen sepeda yang diimpor Roda Maju Bahagia sekitar 7% dibandingkan kondisi normal. 

Hendra mengatakan sejauh ini memang belum mengkalkulasi potensi kerugian karena untuk menghitungnya tidak bisa dalam jangka waktu pendek. Namun sebagai gambaran saja, Roda Maju Bahagia harus rela mengikis profitnya hingga 7% karena mereka sejauh ini berkomitmen tidak menaikkan harga jual di pasar. 

Baca Juga: Kelangkaan kontainer terjadi di seluruh negara akibat pandemi covid-19

"Kami komitmen tidak naikin harga karena melihat saat ini market agak melandai, kalau sudah slow down begini naikin harga, bisa jadi bumerang untuk kami. Jadi lebih baik kecilin profit saja," jelasnya. 

Selain berkurangnya profit, bentuk kerugian lainnya adalah Roda Maju Bahagia belum bisa agresif mengeluarkan model baru.

Selanjutnya: Begini respon INSA soal kontainer yang langka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi