JAKARTA. Menjelang kenaikan bahan bakar minyak subsidi (BBM) April nanti, pemerintah mulai serius menindaklanjuti program konversi BBM subsidi ke bahan bakar gas (BBG). Salah satunya dengan mengimpor kit konverter. Setelah meneken kerjasama pengadaan impor konverter kit dengan produsen konverter asal Italia Landi Renzo SpA dan Dymco Co Ltd dari Korea Selatan pada awal 2012 lalu, kini pemerintah menunjuk tiga perusahaan plat merah sebagai pengimpor. Ketiga perusahaan yang beruntung tersebut adalah PT Wijaya Karya, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pinpad. Pemerintah menugasi tiga perusahaan ini mengimpor 25.000 unit konverter dari dua perusahaan tersebut, mulai tahun ini. Namun, Menteri Perindustrian MS Hidayat belum bisa memberikan gambaran secara detail perihal volume kuota impor pada masing-masing perusahaan tersebut. "Masih kami menghitung," kata MS Hidayat kepada KONTAN Jumat lalu.
Impor konverter sebagai pancingan produksi
JAKARTA. Menjelang kenaikan bahan bakar minyak subsidi (BBM) April nanti, pemerintah mulai serius menindaklanjuti program konversi BBM subsidi ke bahan bakar gas (BBG). Salah satunya dengan mengimpor kit konverter. Setelah meneken kerjasama pengadaan impor konverter kit dengan produsen konverter asal Italia Landi Renzo SpA dan Dymco Co Ltd dari Korea Selatan pada awal 2012 lalu, kini pemerintah menunjuk tiga perusahaan plat merah sebagai pengimpor. Ketiga perusahaan yang beruntung tersebut adalah PT Wijaya Karya, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Pinpad. Pemerintah menugasi tiga perusahaan ini mengimpor 25.000 unit konverter dari dua perusahaan tersebut, mulai tahun ini. Namun, Menteri Perindustrian MS Hidayat belum bisa memberikan gambaran secara detail perihal volume kuota impor pada masing-masing perusahaan tersebut. "Masih kami menghitung," kata MS Hidayat kepada KONTAN Jumat lalu.