JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku resah dengan meningkatnya impor makanan dan minuman yang terjadi sepanjang semester I tahun 2010 ini. Tengok saja, rata-rata kenaikan impor produk makanan dan minuman mencapai 70%. Produk yang mengalami peningkatan impor tertinggi itu adalah makanan jenis biskuit, permen, jamu dan juga produk kosmetik."Impor biskuit saja sudah naik 1.060% dalam 6 bulan," kata Sofyan Wanandi, Ketua Umum Apindo di Jakarta, Senin (23/8). Sementara itu, imbuhnya, impor produk lainnya seperti permen mengalami kenaikan lebih dari 1.189% dan produk jamu naik 200%. Sofyan mengaku, data impor tersebut hanya mengacu pada data impor resmi milik pemerintah. Dus, Sofyan mengindikasikan, impor produk makanan ilegal yang berasal dari aktivitas penyelundupan jumlahnya akan lebih tinggi lagi."Yang ilegal lebih parah lagi kenaikan impornya," kata Sofyan sembari memperlihatkan produk impor yang ditemukan terindikasi melanggar kebijakan pemerintah. Diantara produk yang dipamerkan tersebut adalah makanan biskuit, permen, aneka minuman, jamu, komsetik dan juga makanan ringan.Awalnya, industri makanan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan pesat di tahun 2010. Namun, hasil temuan Sofyan justru sebaliknya; industri makanan dan minuman di dalam negeri malah mencatat penurunan produksi 25% pada semester I tahun 2010 ini. "Pemerintah harus segera mencarikan solusinya jangan hanya ngomong saja," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Impor makanan naik 70%, Apindo resah
JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengaku resah dengan meningkatnya impor makanan dan minuman yang terjadi sepanjang semester I tahun 2010 ini. Tengok saja, rata-rata kenaikan impor produk makanan dan minuman mencapai 70%. Produk yang mengalami peningkatan impor tertinggi itu adalah makanan jenis biskuit, permen, jamu dan juga produk kosmetik."Impor biskuit saja sudah naik 1.060% dalam 6 bulan," kata Sofyan Wanandi, Ketua Umum Apindo di Jakarta, Senin (23/8). Sementara itu, imbuhnya, impor produk lainnya seperti permen mengalami kenaikan lebih dari 1.189% dan produk jamu naik 200%. Sofyan mengaku, data impor tersebut hanya mengacu pada data impor resmi milik pemerintah. Dus, Sofyan mengindikasikan, impor produk makanan ilegal yang berasal dari aktivitas penyelundupan jumlahnya akan lebih tinggi lagi."Yang ilegal lebih parah lagi kenaikan impornya," kata Sofyan sembari memperlihatkan produk impor yang ditemukan terindikasi melanggar kebijakan pemerintah. Diantara produk yang dipamerkan tersebut adalah makanan biskuit, permen, aneka minuman, jamu, komsetik dan juga makanan ringan.Awalnya, industri makanan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan pesat di tahun 2010. Namun, hasil temuan Sofyan justru sebaliknya; industri makanan dan minuman di dalam negeri malah mencatat penurunan produksi 25% pada semester I tahun 2010 ini. "Pemerintah harus segera mencarikan solusinya jangan hanya ngomong saja," tegasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News